Akhirnya Terbongkar

196 8 0
                                    

Lagu Fight Song  yang belum ada "jiwa"nya itu benar-benar bikin Keysha pusing. Malam itu dia mencoba menyanyikannya di depan papa dan mama. Niatnya untuk observasi benar-benar serius.

Papa menawarkan, "Apa mau diiringi gitar Key?"

Keysha meringis. "Nggak usah deh, pa. Keysha nyanyi akapela aja."

"Oke."

Mama meletakkan majalah yang sedang dibacanya dan papa membuka kacamata bacanya lalu meletakkan buku laporan yang sedang dikoreksinya.

Keysha berdeham untuk melancarkan tenggorokannya. "Ehem..Ehem.." dia mengambil posisi tegap dan mengisi paru-parunya dengan udara.

"Like a small boat
On the ocean
Sending big waves
Into motion
Like how a single word
Can make a heart open
I might only have one match
But I can make an explosion.. "

Papa dan mama memperhatikannya. Meskipun Keysha menyanyikan versi suara duanya, tetap saja mereka mendengarkan dengan serius. Ketika selesai, Keysha bertanya, "Gimana menurut mama dan papa?"

Mama duluan yang mengomentari, "Emm.. gimana ya? Suara kamu sih sudah bagus dan menyanyikannya juga cukup baik. Tapi.. kamu kurang menghayati isi lagunya. Kesannya jadi kayak..."

"Nyanyiin lagu Indonesia Raya pas lagi waktu upacara. Nyanyi doang." celetuk papa.

Mama melotot. "Bukan. Kalau itu sih tergantung penyanyinya. Pakai penghayatan juga bisa."

"Maksud papa, Keysha menyanyi seperti robot. Nggak ada rasanya." tambah papa.

"Iya benar, Key." mama mengangguk-angguk.

Wajah Keysha muram. "Nah, justru itu masalahnya, pa. Key juga pengen tahu gimana caranya supaya kita bisa dapet rasa untuk lagu ini."

Papa dan mama berpikir sejenak. Tiba-tiba papa punya ide. "Begini aja! Gimana kalau kamu nyanyiin lagu itu di taman? Sekarang Key. Semua lampu kita matiin. Jadi kamu cuma bisa melihat cahaya bulan aja sama dengerin suara alam. Jadi kamu bisa..."

"Menghayati lagu." timpal mama.

"Bener."

Keysha tersenyum. Kenapa dia tidak memikirkan ide ini dari kemarin, ya? "Kalo gitu, yuk ma, pa. Kita ke taman sekarang." kata Keysha sambil menuju taman rumahnya.

"This is my fight song
Take back my life song
Prove I'm alright song
My power's turned on
Starting right now I'll be strong
I'll play my fight song
And I don't really care if nobody else believes
'Cause I've still got a lot of fight left in me

Know I've still got a lot of fight left in me.. "

Plok! Plok! Plok! Tepung tangan mama dan papa terdengar.

"Bagus Key! Bagus. Ini baru nyanyi yang penuh dengan penghayatan." seru mama.

Keysha tersenyum gembira. Dia juga merasa begitu tadi. Hatinya terasa lega dan puas seperti habis bercerita jujur lewat bernyanyi. Tangannya menyentuh dadanya yang berdebar. 

Plok! Plok! Plok! Ternyata ada suara tepuk tangan susulan. Keysha dan kedua orangtuanya jadi kaget. Mereka menoleh dan melihat seorang cowok tinggi atletis di depan pagar.

Gavino? batin Keysha. Ngapain lagi tuh anak ke sini?

"Malam, om.. tante.." sapa Gavino ramah.

"Ehh.. kamu Vino. Sini masuk. Kita lagi mengobservasi  lagunya Keysha nih. Dia bilang dia butuh penghayatan, makanya kita ada di taman gini." kata papa.

Little White Lies (Complete)Where stories live. Discover now