Tarik Ulur

166 9 0
                                    

Setelah mendengar cerita tentang kedekatan Gavino dengan Aisha dan Lina, entah mengapa Keysha jadi antipati sama cowok itu. Walaupun Gavino nggak suka dijodohkan dengannya, tidak berarti cowok itu bisa tebar pesona kesana kemari dengan cewek lain semasa masih berstatus calon tunangan Keysha. Benar-benar nyebelin! Keysha ingin berhenti memikirkan Gavino dan back to real life.

Minggu itu ada kejadian menyenangkan yang membuat Keysha bisa melupakan Gavino sejenak. Dia mendapat kesempatan ikut rapat OSIS yang membahas tentang malam kesenian sekolah, menggantikan Aisha. Soalnya setiap penyumbang acara wajib mengirimkan satu perwakilan untuk ikut rapat. Berarti dia bisa ketemu sama Radit lagi. Yes! Sejak mereka nonton balet, dia belum ketemu lagi sama cowok itu. Aisha tidak bisa ikut karena katanya harus merundingkan sesuatu dengan Gavino tentang perubahan interlude. Sebodo amat deh. Hari-hari belakangan ini, memikirkan Gavino terus membuat kepalanya mau pecah. Nah, hari ini ada kesempatan melupakan itu sejenak.

Keysha sudah mendengar, di malam kesenian nanti juga akan ada drama musikal, tarian daerah, modern dance, stand up comedy, ansambel dan lainnya. Kemungkinan grup vokal mereka akan ditaruh di bagian awal sebelum drama. Boleh juga, yang penting nggak belakangan. Dan enaknya ditaruh di bagian depan adalah, mereka jadi bisa melihat penampilan lain setelah mereka sampai selesai.

"Hai, Key. Lo yang ikut rapat nih? Nggak jadi Aisha?" tanya Radit sambil melontarkan senyum ramah.

"Iya kak. Dia berhalangan, jadi aku yang gantiin." jawab Keysha sambil tersenyum manis. "Yang lain belom dateng nih, kak?"

"Biasa deh, ngaret."

Keysha duduk di sebelah Radit yang sedang menekuni catatan-catatan yang dibuatnya. Lumayan, bisa berduaan. Pikir Keysha. Meskipun Radit lebih banyak diam, nggak apa-apa deh.

"Halo.. Gue ganggu nggak nih?" Tiba-tiba terdengar suara dari belakang mereka. Suara yang sangat Keysha kenal.

Keysha menoleh dan mendapati Gavino di sana. Astaga! Apa nggak ada satu hari gue bisa bebas dari cowok nyebelin ini? Kenapa dia malah muncul disaat gue lagi berduaan sama Radit? Gerutu Keysha dalam hati.

"Kok lo ada di sini? Bukannya lagi diskusi sama Aisha?" tanya Keysha.

"Udah selesai. Gue kan orangnya gak ribet, jadi nggak susah nerima instruksi baru. Aisha cuma jelasin sebentar, gue langsung ngerti. Lagipula nggak banyak yang kita bahas." kata Gavino.

"Lantas ngapain lo di sini?" tanya Keysha lagi.

"Nemenin lo. Jadi perwakilan vokal grup kita." kata Gavino santai.

"Ih. Nggak usah. Apa Aisha belum kasih tau kalo setiap rapat kayak gini tuh cukup satu orang aja? Kan udah ada gue." tandas Keysha.

"Dua orang juga nggak apa-apa, Key."

Radit yang sejak tadi menekuni catatannya mengangkat wajahnya. "Iya, nggak apa-apa kok. Lagian Gavino di sini juga untuk menjadi perwakilan ansambel. Soalnya dia penanggung jawabnya." kata Radit.

Keysha langsung diam. Gavino tersenyum bangga. Keysha buang muka.

Tak lama kemudian wakil-wakil yang lain pun berdatangan, dan mereka pun memulai rapatnya. Selama rapat Keysha diam seribu bahasa kecuali kalau ditanya. Entah mengapa, kehadiran Gavino membuatnya kesal dan merasa terganggu.

"Key, lo pulang naik apa?" tanya Gavino ketika rapat sudah bubar.

"Jalan kaki!" ujar Keysha ketus.

"Gue anter ya. Mau nggak? Kebetulan gue lagi bawa mobil."

"Nggak usah. Rumah gue kan deket dari sini."

"Nggak nyesel?"

"Nggak. Makasih." tegas Keysha.

Little White Lies (Complete)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora