Maaf

77 29 6
                                    

Don't forget to vote and comment.
Maaf kalau ada typo.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

"Sosweet bat!! Lo juga mau?" Kata orang itu Menyenggol bahu Rara tiba-tiba membuat Rara terkejut sehingga ia terduduk di tanah.

Orang tersebut tertawa pelan.

"Hai" Kata orang tersebut dengan senyuman menyeringai.

Rara tambah terkejut dengan apa yang dilihat nya. Orang itu adalah orang yang beberapa hari yang lalu menampar pipi nya. Refaldo Pratama.

Saking terkejutnya Rara sampai sampai ingin teriak sekencang-kencangnya. Namun sebelum ia teriak, Aldo terlebih dahulu menutup mulut Rara.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Rara sekarang berada kembali di minimarket. Kebetulan di minimarket tersebut disediakan tempat duduk. Makanya Rara sekarang duduk di sana.

Jika kalian bertanya mengapa Rara kembali Lagi ke Minimarket, alasannya adalah karena Aldo. Setelah menutup mulut Rara, Aldo menarik Rara ke minimarket tersebut.

"Anjir, ngeri bat tatapan lo" Ucap Aldo karena dari tadi Rara menatapnya tajam membuat Aldo bergidik ngeri.

Aldo membeli dua kaleng minuman. Tenang aja, minuman bersoda kok bukan apa apa. Aldo meminum minuman tersebut dan yang satu nya ia berikan kepada Rara.

"Mau apa lo kak?!" Kata Rara masih dengan menatap tajam Aldo.

"Gue mau... " Ucap Aldo terpotong.

"Mau celakai gue sama kayak pacar lo itu?!!" Potong Rara.

"hah?!" Kata Aldo tercengang.

"Tania"

"Ohh Tania, makhlum pacar gue banyak jadi sering lupa" Kata Aldo sombong. "Emang Tania ngapain lo?" Lanjut nya bertanya.

"Tanya aja sama pacar lo itu" Jawab Rara lalu meminum minuman pemberian Aldo. "Ga lo kasih apa apa kan kak?" Lanjut Rara sambil menunjuk minuman yang baru saja ia minum.

Aldo terkekeh. "Tenang aja"

"Betewe, Kebetulan gue ketemu lo ditaman, gue ma-mau..." Kata Aldo. "Anjir gue gugup" Lanjut Aldo sambil menggaruk Kepala nya yang tidak gatal.

Rara mengerutkan dahinya.

"Pertama kali gue kayak gini huft" Kata Aldo lagi. "Gue mohon sama lo izinin gue sekolah di sekolah ayah lo lagi, cuma itu satu satunya permintaan orang tua gue yang bisa gue wujud-in" Lanjutnya.

Rara berpikir sejenak.
"Kalau lo tau cuma itu satu satunya permintaan orang tua lo yang bisa lo wujud-in, kenapa sikap lo kayak gitu disekolah kak?" Tanya Rara.

"Gue khilaf hehe" Jawab Aldo enteng membuat Rara memutar bola matanya malas.

Bukan itu jawaban yang Rara inginkan. Rara memilih untuk pergi meninggalkan Aldo namun niatnya itu sirna ketika mendengar panggilan Aldo.

"Gue mohon" Ucap Aldo. "Sumpah, baru kali ini gue mohon mohon! Sama cewek lagi" Lanjutnya.

Rara menghentikan langkahnya. Lagi, ia kembali berpikir. "Oke, kalau lo mau berubah kak!"

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Besok nya, lagi, pagi pagi Rara sudah berada disekolah. Hari ini sesuai perkataan Kakaknya Rara akan meminta maaf kepada Anggara.

Tadi malam, Rara memberanikan diri nya untuk meminta nomor telpon Anggara kepada Cica. Kali aja ada, pikir Rara. Dan benar! Ternyata ada.

Jadinya, Rara mengirim pesan kepada Anggara supaya ia bisa lebih cepat datang pagi ini. Dan ya, pada saat Rara melihat kedalam kelas Anggara, dia sudah duduk manis di kursinya.

Rara mendekati Anggara yang terlihat sedang menikmati alunan musik dari handphone nya melalui earphone.

Anggara yang sadar dengan keberadaan Rara langsung mematikan bunyi musik di handphone nya.

"Ada apa nyuruh gue datang cepet?" Tanya Anggara.

Rara lalu duduk di bangku depan Anggara. "Gue mau minta maaf soal perkataan gue kemaren, maafin gue ya." Kata Rara.

"Santai aja" Jawab Anggara.

"Lo udah maafin gue?" Tanya Rara.

"Lo ga salah kok, gue aja yang terlalu maksain perasaan gue ke elo dan buat lo ga nyaman..." Kata Anggara. "Ngapain lo minta maaf ke gue" Lanjutnya

"Lo bilang kayak gitu malah bikin gue tambah merasa bersalah" Ucap Rara.

"Kenapa? Lo udah suka sama gue?" Goda Anggara.

"Sedikit" Jawab Rara jujur.

"Gue ada harapan nih??" Tanya Anggara. Namun Rara hanya diam tidak menjawab pertanyaan tersebut.

"Oke, gue akan buat lo suka sama gue!" Kata Anggara. "Bodoamat soal bikin lo ga nyaman, lama lama lo juga akan nyaman sama gue" Lanjutnya.

Mendengar hal itu, Rara hanya bisa menahan senyumannya.

Jujur gue juga ada sedikit rasa sama lo Anggara, tapi gue takut. Gue takut setelah gue buka hati gue, apa yang menimpa kakak gue dulu terjadi sama gue. Cuma gara gara cowok -batin Rara.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.














Hallo,
Gimanaa kesannya sama part ini?
Boleh dikomen ya!
😇

Seperti biasa aku minta saran dan kritikan kalian yang sifat nya membangun ya!
ヾ(^-^)ノ

Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
Deanagatha

Terima kasih
See you
💕💕💕

Jum'at,
29 Mei 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Where stories live. Discover now