Ice Gril 🌧️ (30)

861 55 0
                                    

"Kini, angin berkelok menyulam langit Pelangi tersenyum indah Mentari mengobati luka Langit membisikkan kata Membuatku bangkit dari lubang penuh derita"

_Ice Gril 🌧️_

Happy reading!

"I love you...Raina"

Deg'

Raina terdiam dan membeku di tempatnya menatap Revan dengan pandangan membisu. Revan tersenyum manis semanis gula membuat Raina terbuai oleh seyuman nya. Raina mengenerjapkan matanya perlahan lalu menarik tangannya kembali membuat senyum Revan seketika luntur.

"Gue- gak bisa"seraya menundukkan kepalanya tidak ingin menatap mata indahnya Revan yang saat ini memancarkan kecewa mendengar tuturan Raina.

"Kenapa?"Raina menggelengkan kepalanya masih menundukkan kepalanya

"Lo kan udah punya tunangan"tutur Raina membuat sudut bibir Revan terangkat membuat lengkungan manis itu terlihat jelas.

"Bantu aku"ucap Revan membuat Raina menoleh,bukan hanya karena ucapan Revan tapi juga karena gaya bicara Revan juga berubah menjadi aku/kamu.

"Bantu?" Revan Mengangguk kepalanya.

"Bantu aku buat kabulin ucapan aku ke papa"ucap Revan sedikit membuat Raina bingung mendengar nya.

"Tetap gak bisa.."seraya menundukkan kepalanya lagi. Tangan Revan meraih dagu Raina membuat mata indah keduanya langsung bertemu.

"Cinta gak bisa dipaksakan Rai, bantu gue. Bantu gue untuk mewujudkan ucapan gue,kalau Revan punya seseorang di hati kecil nya ini"Raina terdiam menatap mata Revan yang menatap nya juga.

"Tapi kita sahabat Revan.."ucap Raina pelan yang mampu Revan dengar.

"Tidak ada persahabatan diantara lelaki dan seorang gadis, akan ada di salah satunya mereka akan tumbuh rasa melebihi seorang sahabat Rai,dan itu yang gue rasakan sekarang"Raina masih terdiam lalu mulutnya terbuka sedikit untuk berucap.

"Gue gak mau disangka pelakor"ucap Raina membuat Revan terkekeh geli mendengarnya. Pelakor? what!belum juga nikah cuk..tapi ngga deh!kalau nikah sama Lisa gue bisa gila deluan,manja nya nauzubillah!"batin Revan.

"Kok ketawa si?"kesal Raina sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

"Hahah abisnya lo ada ada aja deh, pelakor kan perebutan laki orang. Gue kan cuma tunangan dan gak akan nikah juga hahah"Raina menatap Revan kesal.

"Biarin!"balas Raina sambil memanyunkan bibirnya.

"Jadi..mau bantu?"pertanyaan Revan membuat Raina terdiam lagi lalu menoleh perlahan.

"Ini--beneran kan?"Revan tersenyum tipis.

"Beneran"

"Lo gak lagi ngerjain gue sama gombalan lo kan?"tanya Raina memastikan.

"Nggak Raina sayang.."

Deg'

Deg'

Deg'

Jantung Raina bergetar hebat mendengar panggilan Revan kepadanya dengan kata 'sayang' sudah membuat Raina dan jantung nya tidak karuan.

"Semua ucapan gue yang selalu bikin lo baper itu semua nyata Rai,gue tau. Lo selalu anggap omongan gue itu bercanda kan? tapi lo salah. Selama ini ucapan sayang gue ke lo itu dari hati gue sendiri Rai,jadi lo jangan berpikir kalau gue akan main main dengan omongan gue sendiri"jelas Revan membuat Raina yang masih terdiam langsung tersenyum lalu memeluk tubuh Revan dengan gitar yang masih ada di pangkuan nya.

"Hiks..makasih..hiks.."Revan yang mendengar isakan Raina langsung melepas pelukannya.

"Jangan nangis Rai.. plis..jangan buat hati gue sedih melihat lo nangis kaya gini.."Raina masih sesenggukan sambil menundukkan kepalanya.

"Kalau lo gak mau Nerima gue juga gapapa,yang penting lo yang nangis ya?gue gak suka kalau lo nangis Rai..plis..jangan buat hati gue bersedia melihatnya,gue bakal cari akal sendiri buat tolak perjodohan itu,gue bakal cinta sama lo Terus.. walaupun hanya mencintai dengan satu--"bibir Revan bungkam saat jari telunjuk mungil Raina berada di bibirnya.

Raina menggelengkan kepalanya
"Lo nggak mencintai satu pihak Van,gue--gue juga cinta sama lo"Revan tersenyum dengan jari telunjuk Raina yang masih dibibir nya.

Revan menarik tangan Raina kedalam pelukannya dan memeluknya erat.
"Orang yang mempunyai masalah broken home juga bisa mencintai sesuka hatinya"revan tersenyum tipis.

"Makasih.. makasih udah buat hidup gue berwarna Rai,lo adalah obat penenang gue selama nya, semua yang berhubungan dengan lo selalu bikin gue nyaman tanpa ada beban"Raina tersenyum dalam pelukan revan.

"Seharusnya gue yang bilang makasih sama lo Van,lo membuat Raina yang dulu berubah kembali. Lo yang selalu bikin gue tersenyum,lo datang dengan sejuta penasaran ke gue,tapi mana tau kalau rasa cinta bisa berjalan seiring waktu"ucap Raina membuat Revan tersenyum lebar lalu melepaskan pelukannya.

"Semua derita dan masalah akan kita lalui bersama mulai detik ini juga"Raina tersenyum lalu mengangguk.

Bersambung
Instagram:@jeonhye31

End?






Ice Gril 🌧️ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang