27. Startle Incident

269 45 5
                                    

"Aku baru menyadari. Kenapa mataku tidak bisa berhenti memandangi ciptaan Tuhan yang satu ini." Siyeon bergumam pelan, lantas mengulum senyum tanpa sadar. "Kau ini… terlalu tampan. Sangat sangat tampan."

Jari lentik hantu itu bergerak menyapu garis wajah manusia yang masih meringkuk dengan mata terpejam. Lee Minho, masih di posisi yang sama. Yang Siyeon tahu laki-laki itu masih belum sadar dari pingsannya. Dia tidak tahu kalau sesungguhnya Minho mati-matian menahan jeritan saat merasakan sensasi dingin menggerayangi area wajahnya.

Lalu, ketika rasa dingin itu merambat menyapu bagian leher, barulah Minho gagal mempertahankan posisinya- karena terlalu merasa geli. Ia spontan bangun dan beringsut mundur, membuat hantu berparas cantik itu terjengit kaget.

"Kau sudah bangun?-"

"Huaaa, apa yang kau lakukan pada tubuhku?!" Laki-laki itu histeris mengusap-usap wajah dan leher. Kemudian mengucek kedua matanya sambil bergumam. "Astagaa, aku sungguhan bisa melihat makhluk itu."

"Aku juga heran kenapa kau tiba-tiba bisa melihatku-"

"DIAM! AKU TIDAK MENGAJAKMU BICARA!"

Dibentak seperti itu Siyeon justru tertawa. Merasa lucu melihat Minho bersikap galak hanya untuk menutupi rasa takutnya. Ekspresinya menggemaskan.

"Dia aneh." Pemuda itu bergidik seraya bangkit guna menjauhkan diri.

"Kau mau kemana?" Siyeon mengikuti pergerakannya.

"Pergi ke tempat yang tidak ada makhluk sepertimu!"

"Tidak akan bisa. Pulau ini bahkan banyak makhluk yang lebih mengerikan dan jahat. Seharusnya kau bersyukur bisa berada di dekatku. Aku ini ciptaan Tuhan yang baik hati."

"Terserah!!"

"Lee Minho jangan pergi-"

"YAKK!! BERHENTI MENGIKUTIKU!"

Siyeon langsung mematung.

Keadaan seperti terbalik. Apa cuma dia hantu yang bisa terintimidasi dan ketakutan hanya dibentak manusia?

"Aku bahkan ingin melindungimu. Aku ingin membantu teman-temanmu menemukan Yena."

Ucapan bernada lesu itu sedikit menarik perhatian Minho. Ia masih mendengarkan. Meski langkah kakinya tidak berhenti dan enggan berbalik badan atau pun menoleh ke belakang.

"Kau pikir aku percaya."

"Hei, kau harus percaya padaku!"

"Aku hanya percaya pada Tuhan. Tidak pada Hantu."

"Ish, menyebalkan ternyata."

"Hey, hey, apa yang kau lakukan- MENJAUHLAH!" Minho mengibaskan tangannya ketika Siyeon berusaha menyentuh. Ia berhenti dan memperingati sekali lagi. "Sudah kubilang berhenti mengikutiku! Aku tidak mau berurusan dengan hantu!"

Tidak ada pilihan lain untuk Siyeon selain mengungkapkan hal yang bisa membuat Minho percaya.

"Aku tahu keberadaan Yena sekarang. Dia terjebak di hutan terlarang. Kau harus memberitahu ini pada teman-temanmu terutama Jeongin. Aku akan menunjukkan jalannya ke kalian."

Di luar ekspektasi.

Minho terus berjalan. Sama sekali tidak menghiraukan ucapannya.

Siyeon dibuat geram tentu saja. Ia refleks berteriak jengkel. "YAKKK! AKU HARUS BAGAIMANA AGAR KAU PERCAYA, MINHO! AKU SUNGGUHAN INGIN MEMBANTU KALIAN!! APA KAU INGIN YENA TERUS TERKURUNG DI SANA SELAMANYA?!"

BREAK AND DEATH ||StrayKidsWhere stories live. Discover now