19. Another Restrain

319 55 4
                                    

Di tengah temaram cahaya dan kesunyian malam. Nancy terjaga saat merasakan kering menyiksa kerongkongannya.

"Eunbi." Dia menggoyang pelan tubuh si room mate. "Eunbi aku haus.. Temani aku ke dapur."

Sejak mendapat siraman darah dari boneka misterius di hutan, nyali gadis itu menguap entah ke mana. Hanya untuk beranjak ke dapur saja dia jadi sepenakut ini.

Dan sayangnya Eunbi hanya merespon tepisan tangan sambil menggeliat.

"Eunbi.. Ayolahh."

"Aku lelah. Mengantuk. Kau sendiri saja," racau Eunbi masih dengan mata terpejam.

Nancy mendengus. Rasa haus membuatnya sulit tertidur. Tapi tidak ada pilihan lain untuknya saat ini.

"Tidak akan ada apa-apa, Nancy. Berteriak saja jika terjadi sesuatu,"  gumam Eunbi saat merasakan ranjang melesak dan langkah kaki Nancy terdengar jelas.

Gadis itu memilih bungkam dengan perasaan kesal. Berusaha mengenyahkan getar tubuh kala remang cahaya menyambutnya. Sunyi pun turut mengisi kekosongan di luar kamar.

Karena dini hari, tentu saja para penghuni vila sudah terlelap. Nancy tak menemukan siapa pun sampai di lantai bawah. Tapi dengan menyalakan lampu dapur, setidaknya penerang sedikit meluruhkan rasa takutnya.

Kreeekk..

Tiba-tiba suara gesekan lantai mengalihkan atensinya. Suara yang mengarah ke ruang makan di balik dinding pemisah. Menghentikan tegukan air, ia menaruh gelas dan menyambar sapu yang bergantung di tembok dekat kulkas.

Tidak ada siapa-siapa di sana. Namun Nancy mempertahankan kewaspadaannya dengan mengeratkan pegangan pada ganggang sapu.

Kreeekk...

Sekarang dia tau. Sekarang tubuhnya mendadak kaku, mendapati salah satu kursi bergerak mundur, sendiri.

Dengan sisa keberaniannya, gadis itu maju satu langkah.

Kreeekkk...

Brakk!!

"Raaaawwwrrrr!!"

Sedetik kursi terhempas kencang mengejutkannya, muncul kucing hitam dari bawah meja.

Nancy mengumpat. "Kucing sialan!"

Ia refleks hampir mendaratkan sapu ke kucing tersebut. Sebelum tiba-tiba ada yang menahan lengannya.

Nancy menoleh.

"Membuatnya terluka sedikit saja, kau akan celaka."

"Eunbi?"

"Berhenti menyakiti makhluk hidup." Eunbi berekspresi datar, namun penuh ketegasan.

Nancy dibuat tersulut. Ia langsung melepas cekalan dengan sekali sentak.

"Kau ini bicara apa? Jangan membuatku kesal! Aku hampir jantungan gara-gara kucing i ... ni. Kemana perginya bedebah itu?"

Kucing hitam bermata tajam menghilang dari pandangan. Nancy mendengkus seraya melempar sapu begitu saja. Tanpa bicara, ia berbalik meninggalkan Eunbi dengan langkah menghentak kesal. Menuju lantai atas, memasuki kamar, lalu membanting pintu.

Namun setelahnya dia mematung, saat mendapati teman sekamarnya masih meringkuk dengan posisi yang sama di ranjang mereka.

"Eunbi??"


• • •


Yena terbangun dengan kepala yang berdenyut keras. Ringisan pelan pun mengalun saat ia mengedar pandang. Sampai netranya terjatuh pada sosok yang meringkuk di sofa.

BREAK AND DEATH ||StrayKidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang