12. Good Night

344 56 6
                                    

Seungmin tertarik dari lamunannya saat pintu kamar terbuka. Bang Chan masuk, berjalan mendekat lalu duduk di pinggir ranjang.

"Kenapa belum tidur?" tanya Chan. Dilihatnya Woojin yang sudah terlelap di samping Seungmin.

"Kau sendiri? Kenapa datang kemari?" Tanya Seungmin balik.

"Ingin memastikan kondisimu."

"Aku baik-baik saja."

"Dan aku ingin menanyakan sesuatu padamu, Seungmin." Bang Chan menatap lebih serius. "Siapa yang kau temui di halaman villa pertama kali?"

Seungmin memutus kontak mata. Memelintir ujung selimutnya. "Sosok wanita. Tapi aku tidak tahu. Kupikir … dia penghuni tempat ini."

"Apa yang dia katakan sampai kau terlihat marah seperti tadi? Apa dia berniat jahat? Kau sempat berteriak dan berusaha melindungi Yena."

Seungmin menghela napas. Mengerti sekali saat ini Chan sangat khawatir pada adiknya itu. "Dia sempat mendekati Yena. Dia terus menyebut nama anaknya, Yerin."

"Apa?"

"Sepertinya dia mengira adikmu adalah anaknya, Chan."

Bang Chan kehilangan kata.

"Tatapannya sendu. Tatapan yang menyirat kerinduan sosok ibu pada putrinya. Tapi aku tidak bisa membiarkan itu. Dia sudah beda dunia dengan kita, dengan Yena. Aku takut terjadi sesuatu jika dia terus mendekat dan menganggap Yena adalah Yerin. Oleh karenanya, aku berusaha menyadarkan hantu wanita itu dan melindungi Yena."

Gurat kecemasan di diri Bang Chan semakin terlihat saat mendengar penuturan Seungmin.

"Lalu, apa dia mengatakan sesuatu lagi? Mungkin sebelum kau pingsan?"

Seungmin nampak berpikir keras sampai-sampai matanya memejam dan alisnya mengernyit dalam. Setelahnya, dia menatap Bang Chan sambil menggeleng pelan. "Aku … tidak ingat apa pun."

"Apa kau yakin?" Bang Chan menangkap keraguan pada jawaban itu.

Seungmin mengangguk kecil. Ia seperti merasa bingung sendiri. Mencoba mengingat-ingat lagi apa yang terjadi saat ia menghalau hantu itu mendekati Yena. Tapi nihil. Tidak ada yang diingatnya sama sekali.

"Kau sempat berpikir kalau makhluk itu adalah penghuni tempat ini. Apa kau melihatnya lagi sejak masuk ke sini? Apa dia terus mendekati Yena?" tanya Bang Chan.

Seungmin terdiam sebentar. Lalu berucap. "Itu dia masalahnya, Chan. Aku merasa … aku merasa aneh pada diriku sendiri semenjak sadar dari pingsan."

"Aneh? maksudmu?"

"Aku … aku tidak melihatnya di sini. Bahkan aku tidak melihat apa pun di tempat ini. Di sudut ruangan pun tidak ada hantu atau semacamnya."

Bang Chan dibuat terheran. "Bagaimana dengan kamar ini? Kau melihat sesuatu?"

Seungmin langsung mengedar pandangnya. Lalu menggeleng. "Tidak ada siapa-siapa."

"Di lantai atas?"

"Aku belum ke sana."

"Ah, iya."

"Dan aku juga tidak melihat hantu wanita itu saat Yena di ruang makan, Chan. Entahlah, dia seperti menghilang begitu saja."

"Baguslah kalau begitu." Bang Chan beranjak dari posisinya. "Ini sudah malam, tidurlah. Aku harus kembali ke kamar. Kita pastikan lagi semuanya besok."


• • •


Brukk!!

BREAK AND DEATH ||StrayKidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang