bossy part 19

1.4K 56 1
                                    


Malam ini terasa seperti aneh. Lauren merasa ada sesuatu yang Fabian lakukan. Karena sejak tadi setelah berenang. Setelah pria itu memaksan Lauren meminum teh jahe hangat, dia melarang Lauren untuk keluar dari kamar dan juga tidak boleh membuka gorden. Dan pria gila itu juga sudah menyiapkan hukuman untuk Lauren, jika sampai dia membantahnya. Hukumannya adalah Fabian tidak akan menemaninya tidur. Pria itu sudah semakin menyebalkan. Dia tahu hukuman sex atau pun penyiksaan yang sering ia lakukan tidaklah berarti bagi Lauren. Itu malah membuatnya semakin mendamba. Karena itu dia menghukum Lauren dengan sesuatu yang ia takutkan. Jadi, Lauren hanya bisa menyalakan tivi di kamarnya dan mengutak-atik channel. Sampai akhirnya seorang pelayan mengetuk pintu dengan sopan dan memberikannya gaun berwarna merah terang. Gaun pas badan yang hanya sebatas paha dengan lengan bermodel sabrina. Dan di balik gaun itu ada satu pesan dari tuan bossy.

Berdandanlah yang cantik.

Entahlah. Lauren merasa yang dilakukan pria ini sangat lucu. Seperti anak remaja yang sedang menyiapkan kado untuk hari natal. Lauren pun melakukan apa yang diinginkan pria itu. Dia berdandan dengan sangat cantik. Menata rambutnya dan memakai dress yang ia berikan. Lauren pun mengambil satu heels dan hendak memakainya. Namun, saat Lauren ingin memakainya seorang pelayan berkata," maaf miss, sepertinya anda tidak membutuhkan heels." Lauren mengerutkan kening dan kembali memasukkan heelsnya ke dalam lemari sepatu. Setelah yakin sudah siap, pelayan itu membawa Lauren keluar. Pertama yang Lauren liat adalah suasana lampu yang sangat minim dengan lilin-lilin yang berada di berbagai sudut. Dia menuruni tangga dan saat sampai di undakan terakhir, pria yang membuatnya bertanya-tanya berada dihadapannya dengan suite hitam yang selalu membuat Lauren jatuh cinta. Pria itu menggapai jemari Lauren, mengecupnya dan menyampirkan jemari Lauren di lengannya. Benar kata pelayan tadi, dia tidak membutuhkan heels, karena Fabian tidak membawanya keluar. Dia hanya membawanya ke pintu halaman belakang yang masih tertutup. Di saat Lauren dan Fabian berdiri di depan pintu, dua orang pelayan yang berada di sisi kiri dan kanan membuka pintu secara bersamaan. Dan saat mereka melewati pintu dengan tiba-tiba beberapa kelopak bunga berjatuhan dari atas. Seakan mereka dihujani dengan kelopak bunga. Belum sampai di situ keterkejutan Lauren, halaman belakang yang ia lihat biasanya sangatlah biasa. Kini menjadi luar biasa. Masih bertema lilin dan lampu tumblr yang seakan menghiasi pohon-pohon dan juga lilin di setiap jalan setapak. Mereka berjalan menuju gazebo yang juga sudah di rombak. Kursi yang berhadapan dengan satu meja dan kelopak bunga yang melingkar di tepian meja membentuk hati. Lauren masih terhanyut di antara ketakutan dan uforia kebahagiaan. Dia ingin menangis, tapi dia tidak tahu harus menangis untuk apa.

"Fab... untuk apa semua ini?" tanya Lauren. Fabian menyentuh bahu Lauren dan membuat wanita itu berhadapan dengannya. Dia membasuh satu tetes air mata yang sudah terjatuh di pipinya. Dia mengecup kelopak mata itu dan kembali membelai wajah yang sudah ada dalam hidupnya beberapa waktu ini.

"Aku sudah katakan, aku ingin membuatmu menjadi milikku."

"Fab, kamu tidak perlu menikahi aku hanya untuk memilikiku. Kamu tahu kan, selama kamu memberikan semua yang aku butuhkan, tubuhku..."

"Aku tidak hanya ingin tubuh kamu, Lauren. Kamu. Aku menginginkan mau," sela Fabian. Lauren tertunduk dan kembali menangis.

"Ini salah Fab, ini salah. Kamu akan menyesal, pernikahan itu tidak akan berjalan lancar dan pada akhirnya semua akan berakhir."

Sekali lagi Fabian menyentuh wajah Lauren dan membuat wanita itu menatapnya. Dia kembali membasuh air mata yang seakan tidak ada hentinya. Tatapannya terasa amat menyejukkan seakan membantu Lauren untuk menghilangkan seluruh ketakutannya." Aku tahu mungkin aku bukanlah pria baik-baik, tapi aku tidak akan meninggalkan orang yang aku sayangi." Lauren tidak tahu lagi apa yang ia pikirkan. Dia hanya terdiam saat pria itu mengeluarkan sebuah cincin dan memasangkannya di jari manis Lauren. Terasa tepat. Seakan tanda dari Tuhan kalau pria itu adalah orang yang tepat untuk dirinya. Tuhan, bolehkah aku bahagia? Untuk satu kali ini bisakah aku percaya pada hati? Karena aku tidak mau pada akhirnya semuanya kembali menjadi luka dan menambahkan borok yang lebih dalam untukku.



hai teman-teman yang ingin baca cerita lengkap imprisoned in the dark, atau yang kalian lebih kenal dengan cerita BOSSY. Kalian bisa baca cerita lengkapnya di dreame. Ceritanya lebih lengkap, tanpa terpotong-potong. Link cek di profile.

imprisoned in the pastWhere stories live. Discover now