bossy part9 (revisi)

83.5K 2.2K 73
                                    

Lauren mendorong kopernya melewati bandara changi bersama tuan bossy yang berjalan di sampingnya. Karena kondisi Lauren yang mendadak drop, Fabian menghubungi tuan Adrian dan mengundurkan pertemuan. Dan selama itu juga Fabian seakan menebus kesalahannya. Dia membuatkan bubur dan menyuapi Lauren. Pria itu juga membelikan beberapa novel baru untuk Lauren, agar dia tidak bosan di rumah. Lauren cukup tersanjung dengan seluruh usaha pria itu untuk membuatnya kembali membuka mulut. Dan pada akhirnya dia benar-benar lemah di saat pria itu mulai melakukan jurus terakhirnya. Dengan sengaja dia membuka kaos dan dengan celana jinsnya, tuan bossy itu menaiki kasur, membuat Lauren terpojok pada kepala tempat tidur. Dia hanya bisa menelan ludah karena tidak tahu apa yang akan pria itu lakukan padanya.

"A...apa..." Lauren seperti merasa suaranya tercekat dan tak bisa keluar, dia berdeham dan kembali berkata," apa yang kamu lakukan?" Fabian hanya tersenyum dengan Lauren yang terlihat gugup. Lauren ingin memaki senyum sialan yang membuatnya tidak bisa berkata apapun.

"Aku tahu aku salah, tapi aku melakukan itu karena aku tidak mau kamu sakit. Karena kamu tahu seberapa aku membutuhkanmu," ucapan Fabian membuat Lauren terhenti beberapa saat dan menatap pria dihadapannya. Dan Lauren mengerti apa yang dia maksud. Pria ini mengizinkan Lauren tinggal di apartemen ini dengan seluruh kemewahan yang ia berikan. Bukan hanya untuk tidur dengan infus yang tersambung kelengannya. Melainkan untuk menghangatkan kasurnya.

"Maaf, aku akan segera sembuh," ucap Lauren. Namun pria sialan itu masih menatapnya dan dengan perlahan melumat bibir Lauren. Tanpa peduli ciuman itu seakan mengambil seluruh persediaan pernafasannya. Lauren mencengkram bed cover, tidak tahu mana yang membuatnya sesak, saat infus itu terpasang di lengannya, atau ciuman Fabian yang membuat kepalanya terasa berputar. Bibir pria itu seakan meraup bibir Lauren, menghisap bibir bawah dan atasnya secara bergantian. Lauren merasakan lidah pria itu menyusup masuk dan melilitkan lidah mereka dan kembali melumat bibirnya dengan seluruh gairahnya. Dengan sedikit paksaan Fabian menghentikannya dengan wajah mereka yang masih tanpa jarak, Fabian kembali berkata," tubuhmu adalah milikku." Lauren tidak mengerti sepenuhnya dengan perkataan Fabian tersebut. Tapi jika dia mencoba menelaah, bagi Fabian dirinya adalah bonekanya. Dia sudah memutuskan untuk menjadi bagian dari segala permainan Fabian, dan sudah semestinya dia menuruti segala permintaan pria ini. Termasuk menyerahkan seluruh kehidupannya pada Fabian.

imprisoned in the pastDonde viven las historias. Descúbrelo ahora