bossy part2 (revisi)

181K 2.6K 22
                                    

Ada beberapa orang yang bekerja dengan sangat profesional dan enggan mencampuri pekerjaan mereka dengan sebuah hubungan. Karena pada akhirnya hubungan apapun itu akan membuat profesional mereka berkurang dan perlahan mereka akan terjebak. Pada awalnya Lauren berpikir seperti itu, tapi semuanya berubah saat dia bekerja di PT ID corporation. ID dari yang di ambil dari nama belakang Fabian Aiden. Putra pertama dari pengusaha sukses eropa yang sedang merintis perusahaannya di Jakarta. Lauren tidak menyangka dia akan di terima menjadi sekretaris di perusahaan itu. Dan dia berusaha untuk bekerja seprofesional mungkin. Apapun yang diperintahkan tuan Bossy itu akan Lauren kerjakan. Sampai suatu hari dia terjebak.

Saat itu dia sedang berada di kursinya, menonton sebuah film berjudul fifty shade of grey. Dia sudah mengecilkan volume suara dan meyakinkan tidak ada orang, bahkan dia sangat ingat saat itu tuan Bossy sedang ada rapat dan pria itu berkata dia tidak perlu ikut. Karena dia sudah hampir gila dengan pekerjaannya, Lauren sedikit menghibur diri dengan menonton film laknat itu. Dan entah bagaimana, mungkin karena Lauren terlalu fokus, sampai-sampai dia tidak sadar saat bosnya itu berdiri di belakangnya dan melihat film yang ia putar.

Mendengar dehaman pria itu membuat Lauren terkejut dan terpekik. Tapi pria itu tidak berkata apapun dan hanya tersenyum pada Lauren. Lauren merasa takut dan berusaha untuk menghindar dari bosnya itu. Untuk beberapa waktu dia berhasil menghindar, sampai pada saat Lauren pulang larut dan tidak ada taksi lewat depan kantornya. Tuan Bossy itu pun membukakan pintu untuknya, dan belum sempat Lauren mengelak Fabian sudah lebih dulu sedikit menariknya dan membuatnya masuk ke dalam mobil. Gugup. Lauren benar-benar tidak bisa menghilangkan perasaan gugupnya. Selama perjalanan mereka hanya terdiam. Hanya suara angin dari pendingin suara yang terdengar. Hingga akhirnya Lauren hampir sampai di depan kosannya.

Lauren sudah hampir keluar, tapi pria itu lebih dulu menahan tangannya. Lauren berbalik dan menatap pria itu. terlihat ada permintaan dan hasrat yang Lauren rasakan. Dan sungguh dia pun merasakan hal yang sama, namun pada saat itu Lauren masih berpikir tidak ingin merusak pekerjaan sama sekali. Sampai akhirnya pria itu bekata," kamu tahu apa yang aku inginkan. Aku tidak akan memaksa, tapi jika kamu menerima, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan."

Lauren harus berpikir selama tiga hari, dia benar-benar gila dengan perkataan tuan bossy itu. Tatapannya setiap hari, gesturnya dan bahkan dia selalu mengantar Lauren ke kosannya. Sampai pada akhirnya, di saat Fabian sudah merasa tidak sabar. Di saat ia mengantar Lauren ke kosan, pria itu pun berjalan keluar dan menarik Lauren, tanpa permisi pria itu mencium bibir Lauren. Bukan ciuman seperti orang jatuh cinta, lebih pada sebuah ciuman penuh hasrat dan nafsu. Detik awal Lauren terasa sangat sulit mengikuti ritme Fabian, hingga pada akhirnya dia pun terbuai dan membalas ciuman tuan bossy.

"Ikut ke apartemenku," ucapnya malam itu. Tanpa menunggu jawaban dari Lauren. Di apartemen tuan Bossy, dari saat lampu apartemen itu nyala, pria itu sudah langsung memojokkan Lauren ke tembok. Menciumnya dengan sangat panas dan membuka kancing wanita itu. Lauren tidak tahu apa yang harus ia lakukan, hanya bisa mencengkram kemeja Fabian dan mendesah dibalik lumatan Fabian. Sentuhannya pada payudaranya yang entah kapan sudah terbuka, seakan membangkitkan sisi liar wanita itu. Dia mendesah dan mengerak dengan keras, menyebut nama Fabian dengan kencang dan merasakan panasnya gairah yang mereka rasakan. Hingga akhirnya mereka bergelung dalam gairah, saling mengerang dan memberikan kenikmatan satu sama lain. Seluruh profesionalisme Lauren runtuh. Dia seakan lupa dengan semuanya, seluruh bayangan liarnya pun seakan terlepaskan. Dari saat dia pasrah berada di bawah Fabian, hingga saat dia berada di atas perut Fabian dan menggerakkan tubuhnya dengan sangat erotis. Mencumbu setiap senti tubuh Fabian dan mengerang dengan cengkraman Fabian di payudaranya. Hingga akhirnya keduanya terkulai, uforia mereka seakan meletup pada klimaks dan mereka pun jatuh tertidur di satu kasur. 

imprisoned in the pastWhere stories live. Discover now