bossy part5 (revisi)

103K 2.2K 35
                                    

Setelah sampai di apartemen Lauren langsung menenggang satu butir obat penenang. Dia sudah merasa tidak nyaman dengan perasaannya sejak tadi. Dia merasa gugup, takut dan dadanya terasa sesak. Bahkan dia meninggalkan Fabian yang masih berbicara dengan teman bisnisnya dan dia pergi ke apartemen dengan taksi. Lauren merebahkan tubuhnya di kasur dan meringkuk seperti bayi. Airmatanya jatuh tanpa alasan. Dia ingin menghilangkan seluruh perasaan tidak nyamannya, tapi di benci pada hatinya yang terlalu lemah dan otaknya masih menyimpan seluruh memory itu.

Tidak berapa lama Fabian masuk ke dalam apartemen dan menemukan Lauren yang sudah tertidur. Di meja nakas dia melihat botol penenang yang selalu Lauren bawa. Dia tidak pernah mengerti kenapa Lauren selalu meminum obat itu, tapi dia tahu ada satu hal yang Lauren sembunyikan darinya. Fabian mendekat dan membenarkan posisi Lauren. Dia takut perempuan itu akan terbangun dengan tubuh yang terasa sakit. Namun, baru saja dia membenarkan tubuh Lauren. Perempuan itu sudah terbangun dan menatapnya. Fabian menatap mata coklat yang biasanya terlihat riang itu, kini terlihat sangat terluka. Fabian masih duduk di sampingnya dan tanpa permisi perempuan itu bangun dari posisinya dan mencium Fabian. Seakan ia butuh akan sebuah pelepasan. Pelepasan dari perasaan yang sangat menyakitkan.

"Fabhh..." Lauren mengerang saat Fabian menggigit lekukan lehernya. Dress yang ia kenakan sudah jatuh ke bawah ranjang, bersama dengan underwear. Lauren mengerang saat merasakan jemari Fabian mendesak kewanitaannya. Dengan bibirnya yang menghisap payudaranya dengan sangat rakus dan tangan lainnya yang mencengkram payudaranya. Lauren mendongakkan kepalanya. Rasa frustasi dan juga gila yang seakan menjadi sebuah candu. Dia butuh menghilangkan mimpi buruk itu. Dia butuh pelampiasan. Dan Fabian adalah orang yang bisa membuatnya lupa.

"Fabhhh!!" Lauren semakin mengerang dengan keras saat bibir Fabian menyusup pada kehangatannya. Menggigitnya dan mendesaknya dengan dua jarinya. Jemarinya mencengkram rambut tebal Fabian dan memintanya lebih. Dia semakin gila, tubuhnya sudah mulai memanas dan semuanya pun terjatuh pada kehangatan dan kenikmatan. Masih dengan bibir Fabian yang menghisap sisa-sisa kenikmatananya. Lauren masih mengerang dan menikmati pelepasannya.

Fabian beranjak dari tempat tidur. Dia mengambil tali berwarna hitam yang sudah ia lepaskan dan mengambilnya. Lauren masih menatapnya, seakan menunggu apa yang ingin dilakutan pria itu. Fabian mencium bibir Lauren, ciuman yang panas dan membuat perempuan itu seakan kehilangan akal sehatnya. Hingga ia tidak sadar saat kedua tangannya sudah terikat di atas kepalanya." Sebut saja, ini hukuman karena kamu membuatku cemas." Fabian kembali memainkan payudara Lauren. Memilinnya dan membuat Lauren semakin menggila. Tubuh Lauren sudah melengkung dan mendamba akan tubuh Fabian. Namun dengan tega tuan bossy hanya mempermainkan payudaranya dan memberikannya ciuman-ciuman yang membuat Lauren sangat frustasi.

"Fabbbhh... ahh... please..." Lauren mengerang dan memohon. Fabian yang memainkan kejantanannya pada ujung kewanitaan Lauren. Tanpa berusaha untuk memasukkannya. Lauren sudah semakin kesal, dia mengerang, memohon bahkan setitik airmata jatuh karena rasa frustasinya. Hingga akhirnya Fabian pun mendesaknya dengan keras dan bergerak dengan sangat liar. Lauren harus mencengkram jemarinya sendiri, kakinya pun sudah terbeli dipinggang Fabian seakan merasa senang dan juga gila dengan hukuman Fabian. Fabian menghantamkan tubuhnya lagi di dalam Lauren, membuat perempuan itu semakin mengerang dan mendesah hingga akhirnya keduanya jatuh pada klimaks yang menggila. Fabian melepaskan dasi pada pergelangan Lauren dan mengecup bibir perempuan itu.

"Istirahat," Hanya itu yang Fabian katakan. Keduanya pun tertidur dengan Fabian memeluknya dari belakang.  

imprisoned in the pastΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα