Mogok di jalan

2.7K 209 0
                                    

Aliya melajukan mobilnya dengan segera, matanya hanya fokus ke jalan, pikirannya saat ini hanyalah sampai di rumah tepat waktu, ia merasa akan mendapatkan Omelan dari Aufar saat sampai di rumah nanti

Sekitar 10 menit kemudian Aliya sampai, mang Asep pun masih berjaga di depan pos yang terletak di gerbang rumah, dengan sigap ia membuka pagar ketika melihat mobil Aliya datang

Aliya hanya membunyikan klaksonnya sebagai tanda terima kasih pada mang Asep. Aliya bergegas turun dari mobil, ia datang tepat setelah sholat Maghrib selesai, aliya singgah di sebuah masjid untuk melaksanakan sholat dan kemudian melajukan kembali mobil nya

Saat masuk ke rumah, Susana sangat sepi, tidak ada suara atau bunyi apapun, hening seperti tak berpenghuni. Aliya menarik napas lega ketika melihat rumah itu sepi, ia bisa selamat dari omelan Aufar

Ia berjalan dengan sangat pelan, sehingga tidak menghasilkan suara, sambil menenteng tas dan sepatu pansus ia menaiki tangga

Namun baru beberapa langkah ia menaiki tangga, suara pintu berbunyi dari belakang, perasaan Aliya sudah mulai tidak enak

"Liyaa" suara pria itu menghentikan langkah pelannya menaiki tangga

Aliya sangat kenal dengan suara itu, ia menelan Saliva nya kemudian menjawab panggilan Aufar

"Iya bang" wajah Aliya sangat cemas, ia hanya menunduk dan tidak berani menatap wajah pria itu

"Kenapa pulang jam segini, kamu lembur di kantor?, Kok gak izin sama Abang?" Pertanyaan bertubi tubi itu di ucapkan Aufar kepada Aliya

Aliya sudah menerka hal ini akan terjadi, ia lupa menelfon Aufar kalau ia akan ke toko buku sebelum pulang

"Maaf bang, Liya gak lembur, cuma Liya lupa kasih tau Abang kalau Liya ke toko buku dulu mau nyari novel terbaru" jawab Aliya dengan nada lesu

"Kenapa telfon Abang gak di jawab?, Abang udah khawatir banget sama kamu" ucap Aufar dengan nada kesal

Aufar berjalan menuju sofa, sementara Aliya masih tetap di tangga dan tidak berani menatap Aufar

"Liya minta maaf bang, Liya gak bawa hp tadi pas ke toko buku, hp nya di tinggal di mobil" Aliya mulai berjalan mendekati Aufar untuk meminta maaf

"Kamu itu bukan anak kecil lagi ya, tolong hp itu jangan pernah di tinggal sembarangan" Aufar masih kesal dengan adiknya tersebut

"Iya iya, Liya minta maaf, Liya janji gak bakal teledor lagi, Liya akan minta izin ke Abang kalau liya ada urusan selain di kantor, maafin Liya Abang, Liya lupa" Aliya memasang wajah memelas sembari duduk di sofa dan menghadap wajah Aufar yang masih tidak mau menata nya

"Kali ini Abang maafin, tapi kalau masih teledor kayak gitu, Abang akan sewain bodyguard buat kamu" jawab Aufar spontan

"Astaghfirullah, Liya paling gak suka kalau pakai bodyguard bang, oke Liya janji gak bakal lupa izin sama Abang" Aliya mengeluarkan jari kelingking nya ke Aufar

Aufar hanya tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Aliya

Setelah Aliya berjanji, ia naik ke atas dan masuk ke kamar untuk mandi dan membersihkan dirinya Kemudian turun ke bawah untuk menikmati makan malam bersama aufar yang telah di siapkan Bu darmi

***

Pagi ini cuaca di kota Bandung sedikit mendung, awan hitam pun menghiasi langit yang biasanya terik, hari ini Aufar dan Aliya tetap masuk ke kantor

Setelah sarapan mereka semua bergegas ke kantor masing masing untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda

Seperti hari hari biasanya, Aliya menjalankan tugas sebagai CEO di perusahaannya, ia memeriksa berkas berkas yang telah di buat oleh firman dan juga mengontrol setiap kegiatan di manajemen kantornya

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant