Sandwich

2.5K 140 0
                                    

Sejak lamaran mendadak semalam, Aliya tidak bisa tidur dengan nyenyak padahal esok adalah hari pernikahannya dengan mantan kakak kelas yang akan menjadi imam dalam hidupnya, bukannya merasa tidak senang, tapi gadis itu masih tidak percaya kalau dia akan menjadi istri dari seorang Zayn Ahmad Alatas, seorang bad boy super nakal pada saat SMA

Aliya bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, kebetulan kali ini ia sedang datang bulan sehingga ia telat bangun dari biasanya, sementara itu suasana di luar kamar Aliya tepat nya di lantai satu, petugas wedding organizer tengah sibuk merangkai hiasan singgasana yang akan di tempati oleh calon pengantin

Riuh, itulah suasana di rumah Aliya, semuanya sibuk mempersiapkan pernikahan mendadak ini, dan Nurul sebagai kakak ipar juga tidak tinggal diam, walaupun saat ini ia sedang hamil tapi ia tetap kekeuh membantu dan merancang sendiri konsep pernikahan adik iparnya, padahal Aufar sudah melarang istrinya tersebut untuk terlalu sibuk dengan pernikahan ini

Setelah selesai mandi dan mengenakan pakaiannya, Aliya lantas mengambil gawai yang ada di atas nakas dan menghubungi dini untuk menanyakan perihal kantor, ya Aliya memang tidak bisa lepas dari pekerjaannya itu, walaupun gadis ini yakin kalau dini bisa menghendle semuanya tapi tetap saja ia ingin tahu dan memastikan kalau kantor dan karyawan nya baik baik saja

"Assalamualaikum calon manten" jawab dini di seberang sana dengan senyum jail

"Waalaikumsalam, ih din, kok kamu jadi ngeledek aku sih!!" keluh Aliya

Terdengar kekehan jail dari dini

"Hahaha loh, emang iya kan, besok udah jadi istri sah nya Dokter Zayn Ahmad Alatas, mantan bad boy cap kakap" terdengar penekanan kata dokter dan bad boy dari dini

"Heh, biasa aja kali bilang dokter sama bad boy nya, kayak aku gak kenal sama dia aja" sarkas Aliya ketus

"Kok kamu sensi sih Al, lagi dapet ya?" Tanya dini heran

"Iya nih, mood aku lagi gak bagus banget, kepikiran kantor terus" jawab Aliya lesu

"Plis deh Al, jangan mikirin kantor dulu, insya Allah aku udah hendle semuanya, mulai dari meeting kamu, sampai laporan juga udah clear kok, percaya deh sama aku" titah dini dengan yakin

"Maaf ya, aku jadi ngerepotin kamu, bulan ini aku kasih bonus deh, gimana?"

"Sebenarnya aku ikhlas sih, tapi kalau di kasih rezeki lebih ya aku juga gak bisa nolak, hehehehe"

"Huh, dasar kamu Din, ya udah kalau gitu aku tutup dulu ya, jagain kantor jangan sampai lecet" canda Aliya

"Jangan kan lecet, tergores pun gak akan aku biarin Al, bisa aja kamu ih, ya udah assalamualaikum"

"Hehehe waalaikumsalam" tutup Aliya dengan tawa renyahnya

"Dini dini, bisa aja kamu bikin aku ketawa" gumam Aliya sembari meletakkan gawainya di atas nakas

Baru beberapa langkah gadis itu meninggalkan kasur, tiba tiba gawainya berbunyi lagi, namun panggilan itu dari nomor yang tidak di kenal alias nomor baru, Aliya mengernyitkan dahi melihat nomor itu, namun Aliya tetap positif thinking, mungkin ini nomor kliennya

"Halo assalamualaikum" jawab Aliya

"Waalaikumsalam"

Saat mendengar suara bariton pria di seberang sana, Aliya langsung mengenali pemilik nomor ini

"Dapat nomor aku dari mana?" Tanya Aliya penasaran

"Loh, kok langsung nanya itu sih Al, kamu gak nanya kabar aku gimana, udah makan belum, sehat nggak?"

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora