Penantian akhir

2.9K 157 3
                                    

Dengan balutan gaun pengantin indah berwarna putih dan sebuah mahkota kecil yang menghiasi hijabnya, gadis itu menangis haru ketika mendengar suara lantang pria yang dengan gagah nya mengucapkan kalimat suci itu dengan sekali tarikan nafas, saat ini status nya sudah berpindah, ia bukan lagi gadis lajang yang bisa dengan bebas keluar kemana saja, sekarang dia sudah menjadi seorang istri dan nantinya akan menjadi seorang ibu

Seketika ingatan gadis itu kembali pada kedua orang tua yang sudah 10 tahun lebih pergi meninggalkan dia dan abang kandungnya, padahal sejak menginjak remaja, gadis 22 tahun itu perah berandai bahwa saat pernikahan nya nanti sang ayah lah yang akan menjadi wali nikahnya dan sang ibu akan menemani dan mendampinginya saat mendengarkan ijab Qabul, namun semua angan itu harus terkubur saat kedua orang tua tercintanya dinyatakan tiada dalam sebuah kecelakaan naas

Di seka nya air mata itu, air mata kesedihan sekaligus kebahagiaan yang turun dari mata indahnya, ini saat nya gadis itu bertemu dengan pria yang sudah lama menunggu diri nya, pria yang bahkan tidak pernah terlintas di pikiran bahwa dia lah yang akan menjadi pendamping hidup dan imam dalam hidupnya, Aliya, pandangan gadis itu masih terpaku pada pantulan dirinya di cermin lebar, ia tersenyum simpul lalu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya kembali, berusaha menetralkan detak jantung nya yang sebenernya sudah tidak normal sejak tadi pagi, bahkan sebelum ijab qobul di mulai, Aliya sudah merasa gugup setengah mati

"Ayo Al, sekarang waktunya" Nurul menuntun Aliya untuk turun ke bawah menemui sang suami dan tamu undangan, gadis yang di ajak pun hanya mengangguk sembari tersenyum simpul dan mengikuti kemana kakak iparnya tersebut berjalan

Saat menuruni tangga, Aliya hanya menunduk dan tidak berani menatap puluhan pasang mata yang sedang memperhatikan nya, dengan langkah pelan namun pasti akhirnya ia di tuntun oleh Nurul duduk di samping Zayn, Dokter tampan itu kelihatan sangat gagah dengan balutan jas hitam yang menutupi tubuh kekarnya, di tambah lagi dengan rambut yang yang di sisir rapi membuat ia kelihatan sangat maskulin

Aliya pun tanpa basa basi langsung meraih tangan Zayn dan mencium punggung tangannya dengan haru, sementara tangan Zayn merangkap di atas kepala Aliya sembari membacakan doa doa pengantin, perasan Aliya menghangat ketika Zayn mencium keningnya, ini adalah kali pertama ia di sentuh sedekat ini oleh seorang lelaki selain Aufar, lalu mata mereka beradu untuk beberapa detik yang menyiratkan kebahagiaan, bahkan Aliya tidak mampu menahan air mata bahagia nya, ia menangis lagi,oh ayolah, kenapa gadis itu selalu cengeng, bahkan di moment bahagia pun ia masih mengeluarkan air mata

Setelah acara ijab qobul selesai para tamu undangan pun di persilahkan untuk menikmati hidangan yang sudah tertata rapi di meja prasmanan, acara ini di hadiri oleh banyak orang, wajar saja, Aliya mengundang seluruh pegawai kantor nya bahkan kolega dan klien CEO muda itu pun turut hadir, Zayn sendiri sebagai dokter juga mengundang teman temannya sesama dokter dan juga beberapa dokter dan guru besar yang pernah mengajar nya sewaktu kuliah, dan tidak lupa pula geng absurd juga tidak melewatkan moment spesial ini

"Selamat bro, akhirnya penantian Lo berkahir juga" ucap Bondan

"Alhamdulillah bon, gue juga sebenernya masih gak nyangka kalau Al sekarang udah jadi istri gue" kata Zayn dengan ekspresi bahagia nya

"Kalau menurut gue sih kalian emang udah jodoh, mau sampai ujung dunia pun kalau Aliya itu udah di takdirin buat Lo, ya berarti emang buat Lo Zayn" sarkas Faiz sembari menepuk pundak sahabat nya

"Iya sih, gue juga merasa dari awal jumpa dia pas ospek, gue langsung jatuh cinta sama dia, ya meskipun saat itu gue tau dia gak bakal Nerima gue yang berandalan gini, tapi gue yakin sama kekuatan do'a, Gue ikhlasin dia tapi Allah malah kembaliin dia ke gue, dan dari sini gue percaya kalau jodoh gak bakal kemana" ucap Zayn dengan tatapan penuh cinta pada sang istri yang saat ini sedang berkumpul dengan Hani, di ni dan Vanya di sebuah meja yang berada tidak jauh dari tempatnya berkumpul bersama geng absurd

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Where stories live. Discover now