━ Membaik ━

9.6K 1.2K 288
                                    


Siap-siap, 3 episode terakhir







Terjadi perdebatan kecil di dalam ruangan itu, dengan sepasang kakak dan adik sebagai pesertanya. Sang kakak yang terus membujuk sang adik, meski ia terus mendapat penolakan.

"Jeno ayo makan" bujuk Jaehyun.

Jeno menggeleng sebagai jawaban. Sungguh rasanya pahit ketika makanan itu melewati indra pengecapnya.

"Ayo dong Jeno, biar cepet sembuh"

"Pahit" ujar Jeno pelan.

"Makanya kamu harus makan, nanti kan sembuh terus Jeno gak ngerasain pahit lagi"

"Gak mau" kini Jeno malah menyembunyikan dirinya di dalam selimut.

Jaehyun menghela nafas berat. Adiknya benar-benar keras kepala. Tidak heran sih, sifat keras kepalanya menurun dari ayahnya yang juga menuruninya.

"Terus Jeno maunya apa?" tanya Jaehyun.

"Gak tau"

Tolong sabarkan Jaehyun dalam menghadapi adiknya ini. Mari bersama kita doakan supaya Jaehyun diberi kesabaran lebih.

"Makan ya? Sedikit aja, habis itu minum obat terus boleh tidur deh" Jaehyun mencoba memberi penawaran.

"Kalau gak mau makan, nanti kakak bilangin mama biar disuntik" ancam Jaehyun ketika tidak melihat respon dari Jeno.

Jeno menggeleng ribut. Ia takut disuntik. Jauhkan Jeno dari benda keramat itu.

"Makanya makan"

Wajah Jeno berubah murung. Perlahan ia keluar dari selimut yang melilit tubuhnya. Terlihat jelas bibirnya melengkung ke bawah.

"Suapin" ketus Jeno.

Jaehyun tertawa lepas mendengar permintaan adiknya. Adiknya itu, meskipun badannya besar namun tetap saja ia memiliki sisi kekanakan.

Ia mulai menyuapi Jeno bubur yang telah disiapkan. Satu suapan masuk ke dalam mulutnya, dan Jeno langsung mengernyit saat rasa mual mulai menjalar.

Hingga suapan ke enam, Jeno menghentikan kegiatan makannya, rasa mualnya semakin menjadi dan untunglah Jaehyun mengerti. Ia mengambilkan segelas air untuk adiknya.

"Nah, sekarang waktunya minum obat" Jaehyun menyerahkan beberapa butir obat kepada Jeno.

Jeno segera meminum obatnya dalam beberapa teguk. Ia tidak masalah dengan hal ini, toh ia sudah terbiasa dengan rasa pahit dari obat-obat itu.

Tepat ketika Jeno menyelesaikan rutinitasnya, pintu ruang rawatnya sedikit terbuka, menampilkan tiga kepala di antara celahnya dengan posisi tegak lurus dari atas ke bawah.
(posisi seperti orang lagi ngintip)

"Kalian ngapain?" tanya Jaehyun heran dengan tingkah laku teman-teman adiknya.

"Kita mau ketemu Jeno" ujar Jaemin menyampaikan maksudnya.

"Boleh gak?" tanya Haechan yang kepalanya berada di posisi tengah.

"Gak" jawab Jaehyun cepat.

"Oke" sahut Renjun yang berada di paling bawah. Dan setelahnya pintu kembali tertutup.

Di dalam ruangan Jaehyun dan Jeno saling berpandangan, tidak habis pikir dengan kelakuan mereka. Tak lama pintu kembali terbuka dan menampakkan kepala Jaemin.

"Ini beneran kita gak boleh masuk?"

"Kita mau ketemu Jeno loh" kini kepala Haechan ikut muncul.

Breathe《Lee Jeno》Where stories live. Discover now