━ Jurang Nestapa ━

11.6K 1.5K 148
                                    

TRIGGER WARNING ⚠

Sensitive content like suicidal thoughs.


Puter mulmednya biar tambah menghayati.

A/n: baca sampe bawah, aku mau bacot bentar tentang suicide








I'm scared to live but I'm scared to die
And if life is pain then I buried mine a long time ago
But it's still alive
And it's taking over me, where am I?
I wanna feel something, I'm numb inside
But I feel nothing, I wonder why
And on the race of life time passes by
-Nf Paralyze-




Jeno sedang duduk termangu di sebuah rooftop gedung bertingkat saat ini. Menatap kelamnya langit malam tanpa adanya bintang yang berkelip. Persis seperti suasana hatinya saat ini.

Setelah tadi ia mengendap-endap keluar dari rumah agar tidak ketahuan orangtuanya. Ia langsung pergi begitu saja tanpa pamit. Masa bodo, toh tidak ada yang peduli ini.

Dirinya sendirian. Ah tidak, ia ditemani beberapa kaleng bir dan sebotol soju. Kebiasaannya kala dirinya sedang suntuk.

Jeno tahu bahwa tindakannya melanggar hukum karena bagaimana pun ia masih dibawah umur. Tapi siapa peduli? Tidak ada orang yang menegurnya atau melarangnya. Terlebih memperingatinya. Tidak satu pun.

Pikirannya kacau. Terlalu banyak masalah yang merundungnya. Ia sendiri bingung dengan dirinya. Belakangan ia terus berpikir negatif.

"Lelah~" keluhnya.

Ia lelah. Lelah terus mengalah. Lelah akah kehidupannya. Ia bahkan sudah lelah untuk bertahan.

Jeno ingin egois. Tapi tidak bisa. Dirinya terlalu memikirkan orang lain hingga ia lupa untuk memikirkan dirinya sendiri. Dirinya selalu memikirkan kebahagiaan orang lain sampai ia lupa membahagiakan dirinya sendiri.

"Tidak bisakah aku bahagia sebentar saja?" tanyanya entah pada siapa.

Jeno juga ingin bahagia dengan caranya sendiri. Tapi selalu ada saja yang menghalanginya.

Jeno meneguk sisa soju dalam botolnya. Lalu ia melirik ponselnya yang bergetar menandakan ada panggilan masuk.

Jaemin is calling....

Dengan malas Jeno mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.

"Jen, kau sudah menyelesaikan tugas kimia?" suara Jaemin terdengar jelas di rungu Jeno.

Jeno hanya diam. Tak mengeluarkan suara sedikit pun. Lidahnya kelu. Suaranya tercekat di tenggorokan.

"Jen bisa kau fotokan tugasmu? Aku belum mengerjakan sama sekali hehehe"

"Jeno... Halo Jen, kau masih disana?"

"Jaem" akhirnya Jeno buka suara.

"Ya? Kau sudah mengerjakannya kan?"

Jeda sejenak. Jeno menghela napas panjang.

"Aku...... Ingin mati" jawabnya dengan terbata.

"A- apa?" kentara sekali jika di seberang sana Jaemin terkejut dengan perkataan Jeno.

"Aku ingin mati" ujar Jeno sekali lagi.

"Jangan bercand! Itu sama sekali tidak lucu Jeno!" intonasi nada bicara Jaemin meninggi.

Breathe《Lee Jeno》Where stories live. Discover now