━ Sesal ━

12.3K 1.3K 228
                                    


Kangen gak? Aku kangen kalian soalnya :)







Jaehyun melangkah perlahan memasuki ruang rawat adiknya. Setiap langkah yang ia cipta, terasa beban dan rasa bersalah yang semakin memberatkan. Ketika ia membuka kenop pintu, sensasi dingin pendingin ruangan langsung menerpanya.

Jaehyun melangkah mendekat, dan hatinya seketika retak berserakan. Melihat tubuh Jeno yang terbaring lemah di ranjang pesakitan, dengan wajah yang terlihat begitu damai, terlihat jelas selang nasa canula yang terpasang di hidung bangir adiknya, tak lupa sebuah perban yang melilit kepala adiknya.

Ia memilih duduk di samping ranjang Jeno. Tangannya bergetar menggenggam tangan Jeno. Tertunduk dalam, menyembunyikan wajahnya pada lengan adiknya yang terbebas dari selang infus. Tak lama, terdengar suara isak tangis dari kedua belah bibirnya.

Rasa sesal menumpuk dalam hatinya, menggunung hingga tak terbendung, lalu berujung pada penyesalan tak berujung. Ia marah. Marah pada dirinya yang tak mampu melindungi adik satu-satunya, ia marah pada dirinya yang terlalu sibuk dengan urusan kuliahnya sehingga mengabaikan adiknya.

"Jen.. Kakak mohon bangun" ujarnya di sela isak tangisnya.

Jaehyun semakin mengeratkan genggamannya "Maafin kakak yang gak bisa jaga kamu"

Jaehyun takut. Ia takut ketika adiknya tertidur, ia tidak ingin bangun lagi. Ia takut mata yang tengah terpejam itu enggan terbuka kembali. Ia takut kehilangan sosok adiknya.

Ia mengubah posisinya menjadi terduduk. Ia merapatkan tangannya, lalu memejamkan matanya, membiarkan tetes demi tetes nirta bening jatuh dari kelopak matanya. Ia rapalkan doa-doa dengan nama sang adik yang selalu tersemat dalam setiap lantunan doanya. Sesuatu yang jarang ia lakukan namun kini ia lakukan untuk keselamatan dan kebahagiaan adiknya. Hari itu, Jaehyun menyerahkan semua bebannya pada Sang Pencipta yang kerap ia abaikan karena terlalu fokus pada dunia.

Jaehyun membuka kembali kedua matanya dan menatap wajah damai Jeno "Jeno, kakak janji akan bahagiain kamu" ujarnya yakin. Ia akan berjanji pada dirinya untuk membahagiakan adiknya.

Derit pintu yang terdorong membangunkan Jaehyun dari lamunan. Ia menoleh dan mendapati dua paruh baya yang merupakan orangtuanya. Wajahnya yang semula sendu berubah menjadi datar.

"Mau apa lagi kalian?" tanyanya dingin seraya bangkit dari posisinya.

Sang ibu bergerak mendekat, ia mencoba meraih tangan sang anak namun Jaehyun dengan segera menepis tangan sang ibu.

"Jaehyun...maafin mama sayang. Mama salah" sesal ibunya.

Jaehyun membuang muka, tidak ingin melihat wajah sang ibu. Sebagai seorang anak, ia tidak tega melihat ibunya menangis, namun ia tidak bisa menampik bahwa rasa kecewa pada orangtuanya sudah tertanam di hatinya.

"Baru sekarang kalian menyesal, kemarin kalian kemana saja?" sarkas Jaehyun.

"Jae... Mama menyesal, mama minta maaf" suara sang ibu terdengar parau.

"Jaehyun, papa minta maaf nak. Papa selama ini salah" ujar sang ayah lirih.

Jaehyun tertawa remeh, ia menatap kedua orangtuanya dengan tatapan sirat akan luka dan kecewa, wajahnya sembab karena tangis "Setelah semua yang kalian lakukan ke adik saya, setelah semua perlakuan kasar kalian terhadapnya, dan kalian menyesal? Wah parah sekali"

"Yang jadi korban disini adik saya, Jeno. Seharusnya kalian minta maaf sama dia bukan sama Jae. Jaehyun mungkin bisa maafin kalian, tapi Jae gak yakin Jeno mau menerima maaf kalian" lanjutnya.

Jaehyun mengambil langkah pergi. Meninggalkan kedua orangtuanya berada di dalam ruang rawat adiknya. Ia butuh waktu sendiri, berdekatan dengan orangtuanya bisa membuat emosinya tidak terkendali.

Jaehyun harap semua kejadian ini adalah mimpi, dan ia berharap semua akan bahagia pada akhirnya.



______________________________

Maaf ya guys kalo chap ini pendek, aku lagi stuck nih.

Btw. Hibur aku donk, aku abis di phk nih wkwkwk :" 😭😭😭

Bentar ada yang mau lewat

Bentar ada yang mau lewat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MISIIIII MEMPELAI PRIA MAU LEWAT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


MISIIIII MEMPELAI PRIA MAU LEWAT.
MEMPELAI WANITA SILAHKAN BERDIRI DI SAMPING MEMPELAI PRIA.

/tunjuk tangan /berlari menuju samping jeno/ menjadi pengantin wanita /lalu terbangun dari tidur / 👈 -teteh

Breathe《Lee Jeno》Where stories live. Discover now