━ Ada Yang Salah ━

10.9K 1.7K 54
                                    

Yang sider aku kutuk jadi paku payung ya




Entah kemana perginya Jeno yang rajin. Beberapa hari ini ia sering kedapatan membolos pelajaran. Bahkan ada hari-hari dimana ia tidak masuk sekolah sama sekali, membuat teman-temannya panik bukan main.

Jeno berubah menjadi pribadi yang tertutup. Ia tidak lagi banyak bicara. Jika ditanya, ia hanya akan diam. Tatapannya berubah kosong. Ia seperti orang yang kehilangan harapan hidup.

Teman-temannya khawatir, tapi mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Keadaan ini berlangsung cukup lama.

Dan sialnya berita tentang bolosnya Jeno terdengar hingga ke telinga orangtuanya. Mereka murka.

Tungkai jenjangnya melangkah perlahan memasuki area rumahnya. Tidak menyadari akan bahaya yang menanti di depannya. Langkahnya terkesan lambat.

Begitu ia membuka pintu rumahnya, sebuah tamparan menyambut kedatangannya. Jeno sedikit terhuyung ke belakang saat menerima perlakuan mendadak itu. Ia lantas memegang pipinya yang berdenyut nyeri. Menatap ayahnya yang berdiri angkuh tepat di depannya.

"A- ayah" lirihnya.

"Ngapain kamu pulang?!" nada bicara Ayahnya terdengar datar dan mengintimidasi.

Kepala Jeno tertunduk. Matanya melirik kesana kemari, tak berani menatap langsung ke arah ayahnya. Otaknya bekerja mencari-cari kesalahan apa yang telah ia perbuat. Namun ia sama sekali tidak ingat kesalahan apa yang sudah ia lakukan.

"Kemana aja kamu selama ini? Disekolah gak ada. Di tempat kursus gak ada" gertak ayahnya.

"A- aku gak kemana-mana yah"

"Oh....udah berani bohong kamu ya" suara halus ibunya terdengar di rungunya.

"Aku gak bohong" cicit Jeno.

"Kamu pikir kami bodoh, hah?! Wali kelas kamu menelepon kami, beliau bilang kamu sudah bolos beberapa hari. Kemana kamu, hah?! Mau jadi anak begundal kamu?!" sang ayah menaikkan intonasi nada bicaranya.

Jeno terdiam. Ia sendiri bingung dengan dirinya.

"Ingat, kamu itu sekolah juga dari uang kami. Kami juga yang biayai semua pendidikan kamu. Kalo bukan dari uang kami, kamu mau sekolah pake apa? Mana balas budi kamu? Bukannya bikin bangga malah bikin malu orangtua" ibunya berkata dengan nada yang biasa saja, namun menusuk.

Jeno geram. Tangannya terkepal kuat di sisinya. Ia mendongak dan menatap kedua orangtuanya dengan berani.

"Jeno juga gak minta mama sama papa biayain Jeno. Kalo mama sama papa gak ikhlas biayain sekolah Jeno, mending gak usah" ujarnya.

PLAK

Satu tamparan mendarat kembali di wajah Jeno. Membuat sudut bibirnya sedikit robek karena tamparan kali ini lebih kuat dari yang sebelumnya.

"Udah berani ngelawan orangtua kamu ya?! Mau jadi anak pembangkang kamu, iya?!" amarah sang ayah.

"Jeno cuma bilang fakta. Kalo mama sama papa ternyata terpaksa biayain sekolah Jeno"

PLAK

"Mana sopan santun kamu?! Lihat anak kamu itu, tingkah kayak orang yang di didik aja" sang ibu menunjuk Jeno.

"Yang benar itu dia anak kamu! Punya otak gak pernah dipakai, dungu" cacian itu keluar begitu lancarnya dari mulut ayahnya.

Jeno memejamkan matanya erat. Ada perasaan sakit yang menyeruak di hatinya, menyesakkan dadanya.

Kenapa orangtuanya malah bertengkar? Kenapa mereka malah menyalahkan satu sama lain? Memangnya dia ini anak siapa? Apa ia memang tidak diharapkan sejak dulu?

Pikiran Jeno berkecamuk.

"Kamu punya otak kan? Coba dipakai otak kamu itu buat mikir"

"Hahh... Mama capek punya anak kaya kamu. Gak bisa diatur, pembangkang, terus sekarang kamu mau jadi anak begundal, iya? Gak cukup apa kamu bikin malu mama papa?!"

"Kamu itu bodoh, gak berguna. Buat apa kamu hidup kalo cuma bisa nyusahin banyak orang?!"

Jeno diam. Ia meresapi setiap perkataan orangtuanya.

Wahai tuan dan nyonya Lee, tidakkah kalian berpikir bahwa kata-kata kalian bisa berdampak pada anak kalian?



_______________________________

Entah apa yang merasuki jeno 😶😐😕

Aku ketika menulis bagian ini menjadi geram dan emosi sendiri 😐😶

Mungkin kalian berkenan untuk singgah sebentar

Mungkin kalian berkenan untuk singgah sebentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Breathe《Lee Jeno》Where stories live. Discover now