N A T Y A || Cowok Kok Mulutnya Ember? ||

Mulai dari awal
                                    

"Teajus Gulbat satu-"

"Marimas kelapa muda satu Nat" potong Yupi sembari membawa sempolnya

"Sama Marimas Kelapanya satu Mang," lanjut Natya sambil berteriak

"Ok siapp." balas Mang Bil sambil berteriak

"Buset Nat, suaranya sampe menggelegar gitu," decak Wendy sembari menggeleng - gelengkan kepalanya

"Iya ampe pengang nih kupingku Nat." sahut Yupi sembari mengusap - usap kupingnya yang ada disebelah Natya

"Biarin dih, sirik sih gitu." cibir Natya

Mang Billy datang dengan membawa nampan yang diatasnya ada es pesanan Natya, Nisti, dan Yupi

"Makasih Mang."ucap Wendy yang hanya dibalas senyuman oleh Mang Billy, ciee Wendy wkwk

****

"Kelas yuk," ajak Natya

Slruppt

"Yuk." sahut Nisti usai menghabiskan minumannya

"Eh Nis, itu kok golongannya Ayam tiren jadi ngeliatin kita sih? Atau cuma perasaan aku aja kali ya," ucap Natya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, malu gengs diliatin terus, berasa artis wkwk

"Eh iyasi Golongan ayam tiren ngeliatin, lebih tepatnya ngeliatin kamu Nat," Nisti melihat ke arah ayam tiren, yaitu Patria dan geng nya yang beranggotakan Eka, Ayam Kate alias Kania, dan Loli yang masih saja melihat kearah Natya

"Waduhh, jangan - jangan Rama cerita lagi sama pacarnya," resah Natya

"Kayaknya sih iya Nat wakakak," tawa Nisti sedangkan Natya cemberut

****

"Eh Nis pulang bareng naik becak aja kuy," ajak Natya

"Waduh maaf nih Nat, tapi aku nya mau jalan sama Wulan, maafin yak yak" ucap Nisti dengan muka yang dibuat sekasihan mungkin agar Natya memaafkannya

"Wulan lagi, Wulan lagi, Wulan aja terusss," dengus Natya sembari cemberut

"Ehehe, nanti lain kali aja yaa sayangku cintaku, yaaa oce?" rayu Nisti sembari mengedip - ngedipkan matanya seperti boneka barbie, uweekk boneka anabelle yang ada haha

Natya memutar bola matanya malas. "Hmm iyadeh, yaudah kalau gitu aku duluan ya,"

"Nah gitcu dong, iya iya hooh dadah hati - hati Nat," ucap Nisti sambil melambai - lambaikan tangannya

"Dahh." balas Natya sembari melambaikan tangannya juga

"Perumahan Matahari ya, Pak." titah Natya kepada Mamang becak yang usia nya sudah paruh baya, yah sekitar 70-an, Natya jadi kasian, udah tua kok masih jadi tukang becak, anak sama cucu nya gak kasihan apaya?

Brummmm brummm

"Sialan, motor siapa sih, asapnya kemana - mana nih, dia kira ini jalan punya dia apaya?"maki Natya di dalam Becak yang ditutupi plastik, dibukanya penutup Becak tersebut

"Sabar aja Neng, anak muda jaman sekarang mah emang suka gitu."sahut Mamang becak

"Ya gitu sih gitu Mang, tapi kan gak harus nge-gass depan muka orang juga."dumel Natya

Dilihatnya pengendara motor trail yang menggunakan seragam sekolah seperti miliknya, lalu pengendara motor tersebut membuka kaca helm fullfacenya, dia Kak Darul, salah satu anggota geng yang terkenal nakal disekolahnya sekaligus teman Rama juga, setelah itu Kak Darul tersenyum meremehkan ke arah Natya, sialan maksudnya apasih?

Natya merasa hari ini dia selalu sial, dimulai dari Rama dan teman - temannya yang memandanginya terus - menerus, teman - teman pacarnya yang ikut memandanginya, ditambah sekarang dirinya dikasih asap knalpot motor pula sama Kakak Kelas, kesel deh jadi pengen makan orang, huh

Jangan - Jangan Rama cerita tentang aku kemana - mana lagi, dihh cowok kok mulutnya ember gitu sih batin Natya kesal


------------------------||-------------------------

Holla 😉

Gimana nih part ini? Comment dong Comment biar aku tau pembacanya siapa aja😊

Vote dan Commentnya kutunggu😉

Sunday, 7th June 2020
Salam sayang,

Na_Sea

N A T Y A [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang