N A T Y A || Kelas 11, Murid Baru? ||

5 7 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya!

Happy Reading!

----------------------------||----------------------------

Masa akhir liburan akhir semester telah usai, kini semua orang kembali ke aktivitasnya masing-masing.

Saat ini disekolah SMA Pelita Indah tengah diadakannya upacara yang sudah berlangsung setengah jam, dan kini sedang dalam penyampaian amanat dari pembina upacara, yakni Pa Rudi selaku kepala sekolah yang baru saja dilantik.

"Selamat belajar, dan tetap semangat selalu anak - anakku."itulah kalimat penutup dari Amanat yang beliau sampaikan

Semua siswa dan siswi nya dibubarkan, dan kembali ke kelasnya masing - masing

"Fyuh, panas banget sih, harusnya tuh ya tahun ajaran baru tuh salam - salaman kek atau apa, ini mah malah upacara,"keluh Natya sembari duduk dimeja nya

"Yaelah Nat, salam - salaman emangnya lebaran?"celetuk Wendy sambil terkekeh.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum," seorang guru perempuan melongokkan kepalanya ke dalam kelas 11 IPS 2

"Wa'alaikumussalam."jawab anak kelas serempak

"Masuk aja Bu Emi."ujar Wendy

"Heh ini wali kelas kita? Namanya siapa?" Natya bertanya sambil menyikut Nistia

"Mungkin, me mah tahunya ini tuh guru BK, namanya mie tadi kata Wendy." Nistia mengangkat bahunya tidak tahu.

"Oke maaf menganggu waktu kalian sebentar ya, hari ini kita kedatangan murid baru, ayo silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu ya." Bu Emi menginterupsi sambil duduk di kursi guru

Masuklah seorang murid lelaki, bertubuh tinggi kurus, berkulit sawo matang, dengan memakai tas ransel berwarna hijau seperti tas milik tentara.

"Halo, saya Raja Javierlan, pindahan dari Banten." ujarnya dengan suara tegas miliknya yang diakhiri dengan senyum ramahnya yang terus menerus menatap ke arah Natya?

Natya celingukkan, itu si murid baru beneran dari tadi liatnya ke Natya? Atau hanya perasaan Natya saja? Natya menggelengkan kepalanya

'ah gak mungkin dia suka, lagian sawo matang, gue 'kan sukanya yang putih - putih, ' batinnya meyakini diri sendiri

"Ayo disapa dong teman - teman raja nya, kalian tidak perlu sungkan ya, dan jangan sampai ibu dengar ada pembulian, karena Raja ini adalah keponakan ibu, ya Ja?" ujar Bu Emi diakhiri dengan senyum ke Raja sarat akan penegasan.

"Hai Raja." Anak sekelas menyapa berbarengan.

"Iya kelas kita mah ramah - ramah Bu,  gak ada pembulian ya teman - teman?" sahut Lana

"Iya Bu, tenang aja." Aji mengiyakan.

"Raja kenapa pindah? Ikut tawuran ya?" celetuk Lana bercanda

Raja tersenyum

"Ahaha enggak, dia ini ikut Papanya dinas disini, jadi ikut pindah sekolah deh." jelas Bu Emi mewakili Raja

Bu Emi melihat jam tangannya, "Yasudah kalau begitu ibu tinggal ya, tolong dijaga ya teman - teman, kalau dia nakal bilang ibu aja, ibu hari ini ada rapat, jadi kemungkinan kalian juga akan free." ujar Bu Emi sambil mengedipkan sebelah matanya, setelah itu keluar kelas

"Sini aja ja," Aris sebagai ketua kelas menunjuk bangku kosong yang ada di  belakangnya, yakni di samping Panji, sedangkan dirinya mengambil kursi tepat di sebelah Nabil untuk kembali memulai Mabar bersama Panji, Yonathan, dan Nabil.

N A T Y A [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang