N A T Y A || Saling Senyum, Yonathan jadi Tahu? ||

4 5 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca ya!

Happy Reading!

---------------------------||-----------------------------

SMAPI ENGLISH CLUB

Galuh MIPA 3 :
|Eh ayo guys kumpul di Mipa 3

+62-851-5533-xxx :
|Latihan? Bukannya hari Kamis?

Nisa MIPA 3 :
|Latihan buat struktur organisasi
| Mau di data sama OSIS soalnya

Firdhan MIPA 5 :
| Udah pada kumpul Tah?

Nisa MIPA 3 :
|Iya udah, ayo semua

Shafira MIPA 7 :
| Natya mana?

+62-851-5533-xxx :
| Otw

Nofal MIPA 8 :
|Otw

Natya :
Otw guys |

Natya mengernyitkan dahinya, nomor siapa nih? Kok dia belum save? Anggota baru kah? Natya tidak terlalu memikirkannya, ia langsung memasukkan ponselnya ke saku bajunya, setelah itu bergegas menuju kelas MIPA 3, sepertinya hanya dia yang telat datang. Semua ini karena ibu Nita, guru sosiologi yang kelamaan dalam memberi materi, padahal baru pertemuan pertama. Huh.

Menuruni tangga, lalu ingin menyeberangi indoor menuju kelas MIPA 3. Namun, tepat saat sudah setengah jalan di lapangan indoor, di tengah, tepatnya di tempat biasa podium untuk memberi ceramah dan orang yang memimpin mengaji di hari Jum'at, disitu ada Asyaf!

Asyaf berhenti sebentar, Natya juga, lalu keduanya seakan seperti diberi arahan oleh seseorang, namun nyatanya tidak. Keduanya menoleh satu sama lain. Natya sedikit melotot, namun langsung menormalkan kembali ekspresinya, dan tersenyum ramah ke arah Asyaf. Asyaf balas tersenyum tipis.

(Ekspresi Natya saat senyum ke Asyaf ada di mulmed yaa)


KAGET!

ITU ORANG BENERAN SENYUM?

KE GUE?

"Ayo Nat, duluan ya!" Yonathan menyapa, menyadarkan lamunan Natya, serta memutuskan acara senyum - senyuman antara Natya dan Asyaf. Ck sungguh mengganggu, bukan?

Bentar,

ITU YONATHAN?

KIMIT!

JADI DIA SAMA ASYAF KETAHUAN SAMA YONATHAN, NIH?

SIAL!

"Hah? Ah iya, loh - oh kalian bareng?" Natya bertanya seperti orang ling-lung.

'Pasti besok di kelas rame ngomongin dia, nih.' batin Natya mendengus

Yonathan terkekeh, murid pintar di kelasnya kalau salting seperti ini ternyata. "Lah 'kan emang bareng setiap hari dari kelas 10, Nat."kekehnya.

"Oh iya juga ya." Natya menggaruk tengkuknya kikuk.

Asyaf menunduk, berbalik, lalu meneruskan langkahnya menuju gerbang. Yonathan menyusul. Dia merangkul bahu Asyaf dari belakang, dan bisa terdengar oleh Natya suara cie - cie dari Yonathan kepada Asyaf yang masih menunduk, karena kini telinga Asyaf menjadi merah seperti kepiting rebus.

N A T Y A [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang