5 || Kalut

57 19 6
                                    

Notif vote dan komen dari kalian aku tunggu ^^

Happy reading and anjoy💛

_______

Hilan terus berkutat dengan penanya yang sedari tadi mendengarkan gurunya mengajar dengan enggan dan bosan setengah mati. Hilan melihat keadaan teman temannya yang sudah terkapar mengenaskan kepalanya di atas meja. Hilan sengaja pindah duduk di belakang berkumpul dengan teman temannya.

Kenapa bisa berubah berdrajat drajat sifatku, padahal baru beberapa hari ketemu spesies aneh yang sekarang menyandang kata sebagai sahabat Hilan membatin lalu menoleh pada teman temannya yang tertidur. Ia merasa bersyukur setidaknya pengalaman ia SMA untuk pembukaan bisa di katakan baik.

_____________

"Sanu," panggil Xiyora pada sahabatnya ini.

"Ya?" Sanu menoleh pada Xiyora sambil meneguk es tehnya.

"Kamu tahu cowok kelas sebelah gak?"

"Lu nggak lagi ngelucu kan? ya mana gue tahu kalo lu cuman nyebut cowok kelas sebelah." Sanu tertawa. "Cowok kelas sebelah tu ada banyak Ra."

"Ih kan belum selesai ngomong langsung di potong saja sama kamunya." Xiyora memukul lengan Sanu pelan dan di balas tawa oleh Sanu.

"Ok jelasin yang bener," ucap Sanu mendadak serius.

Xiyora hendak mejelaskan tetapi terhalang oleh suara laki laki yang tiba tiba duduk di sebelah Sanu.

"Woy San sombong lu ya kagak pernah main ma gua lagi." Niko menjitak kepala Sanu keras hingga Sanu mengaduh sakit.

"Lo gila ya!! dateng dateng bukan salam malah ngejitak kepala orang. Dasar gak ada akhlaknya," Sanu berkata sambil sedikit berteriak.

"Eh cewek medit, temenan sama Sanu lu?" Niko tidak mendapat jawaban malah hanya dapat tatapan sayu dari Xiyora.

"Napa temen temen lu jadi ikut duduk sini. Eh, lu sana pergi semua." Sanu menunjuk teman teman Niko untuk pergi, mereka tidak menggubris Sanu malah memesan makanan.

Hilan melihat dua sepupu yang sedang bertengkar lalu tersenyum. Hilan melirik sedikit ke arah Xiyora dan lagi lagi Roy memergoki Hilan.

"Lirik teros... apa susahnya sih tinggal kenalan. Gini gue ajarin." Roy berjalan menuju Xiyora. Roy sedikit mendorong Sanu untuk geser dan Roy duduk pas di depan Xiyora.

"Lu cewek pucet yang kemarin kan?" tanya Roy tapi tidak di gubris oleh Xiyora. "Ketemu lagi nih kita, jangan jangan jodoh." Roy dan yang lain tertawa. Sanu memasang raut wajah bingung, mereka bisa mengenal Xiyora dari mana.

Xiyora jengah pasalnya ia tidak nyaman dengan ini, apalagi mendapat tatapan dari murid murid lain. Xiyora berdiri sehingga menimbulkan suara decitan kursi yang di dorong ke belakang. Semua menghentikan tawanya dan menoleh ke arahnya. Xiyora pergi begitu saja tanpa pamit dan tidak memperdulikan suara Sanu yang bertiak memanggilnya.

"Udah ketebak bakalan begini lagi," ucap Niko.

"Maksud lu apa?" tanya Sanu tidak terima.

"Ya kita pernah ketemu cewek pelit itu di cafe, dan waktu ditanya kabur kayak begitu juga," jelas Niko pada Sanu. "Dan yang tanya tetap Roy."

Sanu menoleh tajam pada Roy, Roy hanya mengedikkan bahu tidak tahu menahu.

"Hehh awas lu lu pada, abis lu sama gue." Sanu pergi meninggalkan para lelaki untuk mengejar Xiyora.

"Emang kenapa sih cewek itu?" Hilan berucap penasaran. "Lu juga gila." Hilan menoleh pada Reyhan lalu beranjak meninggalkan mereka.

"Gue paling kagak suka kayak beginian tahu, dasar emang cewek baperan. Jijik gue kalo gini ceritanya, sok cantik plus jual mahal juga," Aldo berucap sakartis.

"Udah udah kenapa jadi ribut cuman gara gara kayak begini," ucap Alfaz berusaha mencairkan suasana. "Gih makan keburu dingin tu makanan kalian."

_________

"Ah ternyata lu di kelas, gue cari ke kamar mandi sama taman, perpus nggak ada taunya di sini," ucap Sanu lega saat menemukan Xiyora sedang membaca buku dikelas. "Lu kenapa dah Ra?" Sanu menggapai pundak Xiyora pelan.

"Nggak papa kok, memang tadi aku udah kenyang dan ingin kembali ke kelas," kilah Xiyora dan Sanu percaya.

"Laki laki tadi itu sepupu gue kalo lo penasaran," jelas Sanu pada Xiyora, dan Xiyora tertarik dengan yang Sanu bicarakan.

"Mukaku keliatan banget ya, kalo lagi penasaran?" tanya Xiyora sedikit malu, pasalnya memang ia penasaran.

"Iya pakek banget." Sanu tertawa setelah berucap. "Jadi laki laki kelas sebelah yang lu maksud siapa?"

"hmm itu cowok yang duduk samping Niko persis."

"Oh Hilan, bukannya pernah ketemu lu ya?" tanya Sanu pada xiyora.

"Iya tapi lupa namanya," Xiyora menjawab dengan sedikit kikuk karena takut Sanu mengira ada sesuatu.

"Selamat Siang anak anak." Xiyora dan Sanu membenarkan duduknya setelah mendengar suara guru masuk.

Hilan, Hilan namanya. Xiyora memandang note paus birunya dan tersenyum tipis.

_________

TBC

ig: Roswpad

Im Not Cry (HIATUS)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ