Bagian 6

11.2K 793 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ready jg versi cetak nya ya manteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ready jg versi cetak nya ya manteman


Terlihat anak perempuan berusia 7 tahun sedang mengejar kupu-kupu di barisan kebun mawar di dalam rumah kaca, lalu setelah beberapa lama berlarian ia terlihat kelelahan tapi senyuman tidak lepas dari wajah ayunya. Perlahan matanya bergerak memandangi aneka bunga mawar dengan berbagai warna yang tumbuh di sekelilingnya dengan indah, seketika bola matanya langsung berbinar seperti mendapatkan sesuatu yang ia sukai. Dengan riang anak itu menghidu bunga-bunga itu dan dia akan terkikik geli ketika menemukan kupu-kupu kecil yang hinggap di atas bunga itu lalu beterbangan akibat sentuhannya.

Hingga suara seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakangnya membuat senyumnya memudar.

"Kamu ngapain disini?" Tanya suara itu.

Anak perempuan itu langsung memutar badannya dengan waspada, lalu menemukan remaja pria dengan penampilan sedikit acak-acakan namun tetap terlihat tampan di usianya yang baru menginjak 14 tahun. Remaja itu berdiri dalam jarak dua langkah darinya.

Seketika anak perempuan itu merasa terkejut dan menjadi gelagapan di bawah tatapan menghakimi remaja yang tidak diketahui namanya itu.

"Me...memangnya kenapa?" Tanya si anak perempuan.

"Ini kebun mawar milik mamaku, tidak boleh ada orang yang sembarangan masuk ke tempat ini. Kau sedang apa disini?" Kalimat itu memang terdengar santai tapi berhasil membuat anak perempuan merasa terintimidasi.

"Maaf, aku nggak merusak ko disini, aku cuma mau lihat bunga-bunga ini." Wajah anak perempuan itu menunduk sementara kulitnya sudah memerah sepenuhnya.

Remaja pria itu terdiam, sebelah tangannya berkacak di pinggang sedangkan tangan yang lainnya memegang tali tas gendong yang tersampir di sebelah bahunya, matanya tidak lepas mengamati anak perempuan itu, tatapannya menyeluruh.

"Kau tidak didalam? Orang tuamu pasti sedang mencarimu sekarang?" Tanyanya dengan suara datar.

Anak perempuan itu terkejut bukan main karena pasalnya remaja pria itu tidak berlanjut memarahi kelancangannya yang sudah sembarangan masuk ke kebun bunga milik mamanya.

Sang PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang