Bagian 3

12.8K 896 21
                                    

Fellicia hanya membeku ditempatnya, dia bergeming ketika Regan memutar tubuhnya untuk membelakangi pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Fellicia hanya membeku ditempatnya, dia bergeming ketika Regan memutar tubuhnya untuk membelakangi pria itu. Lalu dengan pelan Regan menarik retsleting gaunnya, membuat tubuhnya menegang seketika, mengiringi degupan jantungnya yang berdetak semakin kencang.

Sesaat berikutnya, Fellicia hanya bisa menahan nafasnya ketika merasakan gaun dengan bentuk off shoulder itu sudah terlepas dari tubuh bagian atasnya lalu mulai turun perlahan melewati perutnya yang ramping. Sekejap tubuhnya menegang oleh hawa dingin yang kini menerpa kulitnya, namun di waktu yang sama ia juga merasakan seluruh kulitnya seperti terbakar ketika menyadari kalau tubuhnya yang hanya berbalut pakaian dalam sekarang terpampang sempurna dan bisa dilihat dengan jelas oleh Regan.

Fellicia memejamkan matanya rapat-rapat, sebelum dia menyadari apa yang terjadi selanjutnya tiba-tiba tubuhnya tidak lagi merasakan dinginnya AC ruangan, sebuah kain sudah menyelimuti tubuhnya yang telanjang. Dengan cepat dia membuka matanya lalu menunduk untuk melihat ke area tubuhnya yang kini sudah berbalut selimut tebal dan dengan reflek dia mengetatkan ujung selimut dibagian dadanya agar tidak melorot.

"Sudah terlepas gaunnya dan kau sudah bisa berganti pakaian sekarang."

Fellicia meringis sembari memejamkan matanya, dia sadar betul ucapannya mengenai gaun yang rumit tidak terbukti karena memang sebenarnya itu hanya akal-akalan Fellicia saja untuk menolak tawaran Regan.

"Ka..lau begitu aku akan ganti pakaian sekarang." Tanpa menoleh, seketika dia berjalan cepat menuju pintu kamar mandi.

"Kau tidak mau mengambil pakaianmu dulu?"

Langkah Fellicia yang sudah hampir mencapai pintu terhenti. Dia menggigit bibirnya dengan panik dan salah tingkah.

"Aku..tidak sempat membawa bajuku kemari." Gumamnya pelan dengan wajah menatap lantai geranit dibawahnya.

Dia pikir dengan memberikan jawaban seperti itu maka dia sudah bisa memasuki kamar mandi dengan segera, namun nyatanya ucapan Regan selanjutnya kembali membuat gerakannya terhenti.

"Aku sudah menyiapkan beberapa pakaian untukmu. Kau bisa memakainya sekarang." Kata Regan datar, dia sudah berjalan ke lemari pakaian lalu mengeluarkan kaos putih dan memakainya dengan santai.

Fellicia memutar tubuhnya, menatap Regan dengan gugup. "Be..benarkah?" Tanyanya.

"Ya, kau bisa memilihnya sendiri di situ." Regan mengedikkan kepalanya ke lemari sebelah. "Apa kau ingin aku yang pilihkan?" Dia mengangkat kedua alisnya.

Fellicia tersentak, kengerian terpatri diwajahnya, dengan cepat dia menggeleng. "Ti...tidak usah, biar aku saja yang ambil sendiri."

Memang sebenarnya tidak mudah berjalan dalam lilitan selimut tebal, dia harus menjaga agar selimut itu tetap membungkus tubuhnya dengan sempurna, namun membiarkan Regan memilihkan pakaian untuknya entah kenapa terdengar intim di telinganya dan membayangkan bagaimana pria itu akan menyentuh pakaian dalam untuknya, entah kenapa membuat kulitnya kembali memanas. Karena itulah Fellicia lebih memilih mengambilnya sendiri meski itu artinya dia akan kembali berdekatan dengan pria itu.

Sang PenggantiWhere stories live. Discover now