Bagian 7

10.9K 808 45
                                    

Tanpa terasa pernikahan mereka sudah berlangsung hampir dua minggu lamanya. Kini Regan sudah kembali ke aktivitasnya di kantor, Fellicia yang merasa jenuh berada di rumah akhirnya memutuskan untuk mengunjungi kantor suaminya. Dia sudah menyiapkan bekal makan siang untuk pria itu yang dia masak sendiri. Dan dia juga sengaja tidak memberi tahu Regan lebih dulu perihal kunjungannya.

Bertha sekertaris yang dulu juga bekerja untuk Titan menyambutnya dengan ramah. Dia hendak menghubungi bosnya lewat interkom namun Fellicia melarangnya. Wanita cantik itu memilih langsung untuk mendatangi ruangan suaminya, berniat untuk memberikan kejutan kepada Regan seperti yang dulu sering ia lakukan ketika Titan masih ada.

Namun alih-alih dirinya yang memberikan kejutan, hal yang terjadi justru sebaliknya dirinya-lah yang pada akhirnya merasa terkejut ketika membuka pintu ruangan itu. Ada Raysa berdiri di depan pintu yang sudah terbuka sedang menatapnya dengan ekspresi yang tak kalah terkejutnya.

"Felly?"

"Ma." Suara Fellicia tercekat saat matanya menangkap penampilan Raysa yang sedikit berantakan.

Kening wanita itu mengernyit dalam, dulu ketika sering memergoki Raysa di ruangan Titan, Fellicia tidak terlalu mempermasalahkan mengingat hubungan keduanya yang terbilang akrab, namun entah kenapa Fellicia merasa aneh saat melihat Raysa ada di ruangan Regan seperti saat ini, apakah karena hubungan keduanya yang tidak begitu dekat selama ini?

Fellicia segera menepis semua pikiran-pikiran itu dari kepalanya.
Tak jauh dari tempatnya, Fellicia melihat Regan sedang duduk di balik meja kebesarannya dengan otot-otot wajah yang menegang sempurna.

"Mama ada di sini?" Tanya Fellicia, matanya menatap bergantian antara Regan dan Raysa.

"Oh, itu...aku di suruh papa kalian untuk mengundang kalian makan di rumah besok malam" Kata Raysa setelah beberapa saat terdiam.

Mata Fellicia berbinar, ajakan itu terasa menggiurkan dipendengarannya, sudah lama sekali ia tidak merasakan kehangatan sebuah keluarga karena selama ini kedua orang tuanya selalu sibuk sendiri hingga tak pernah ada waktu untuk menemaninya makan di rumah.

"Sampai kan pada papa, kami ada acara besok malam. Jadi katakan maaf padanya, besok kami tidak bisa memenuhi undangannya."

Ucapan Regan seketika memudarkan binar di kedua mata Fellicia. Wanita itu tampak tidak puas dengan keputusan suaminya, lagipula Regan tidak pernah mengatakan apapun tentang adanya acara besok malam sebelumnya jadi jelas ini hanya alasan Regan saja untuk menolak undangan itu.

Raysa memutar tubuh dengan gaya anggun, menghadap Regan yang sudah berdiri di dekat mereka. Mata keduanya saling bertaut, saling berkomunikasi lewat sorot matanya masing-masing yang tidak Fellicia mengerti.

"Oke, tidak masalah." Raysa tersenyum menawan.

Dia berbalik kearah Fellicia yang masih terpekur di tempatnya, lalu mengecup pipi wanita muda itu. Tingginya yang menjulang di atas Fellicia membuatnya harus menunduk ketika melakukan hal itu.

"Mama pulang dulu ya Fel, lain kali mama harap tidak ada alasan lagi bagi kalian untuk menolak undangan kami." Gumam Raysa sambil menggenggam tangan Fellicia. Bibir sensual mantan model itu yang di poles lipstik berwarna merah cabai tersenyum hingga memamerkan deretan gigi putih di dalamnya.

Fellicia mengangguk sekali. "Iya ma, itu pasti."

Usai berpamitan Raysa berlalu, sementara parfum mahalnya masih memenuhi seisi ruangan. Lalu Fellicia menutup pintu di belakangnya dan hendak berbalik ketika suara Regan terdengar.

"Kau dekat dengannya?"

Fellicia tersentak, pasalnya pria itu mengatakannya dengan nada tinggi yang sedikit tergesah-gesah.
Dia berbalik dan menatap Regan dengan bingung.

Sang PenggantiWhere stories live. Discover now