Belajar dari Kesedihan

106 17 1
                                    

"Kenapa, ya, Sam, buat sebagian orang move on itu mudah banget? I mean, kenapa secepat itu?"

"Maksudnya, Na?"

"Aku sering banget liat ada orang yang baru aja putus sama pacarnya, eh ... udah dapat pengganti aja."

"Aku kasih tahu ya, Na. Sebagian orang kadang cuma jadiin orang lain alat bantu buat ngelampiasin rasa sakitnya setelah hubungannya berakhir."

"Kamu tahu sendiri itu jahat, Sam."

Sam mengangguk, membenarkan. "Iya aku tahu. Tapi itu salah satu cara biar dia bisa lupa kali, Na?"

Kina menggeleng, tidak habis pikir. "Banyak yang nggak berhasil juga kan, Sam? Buang-buang waktu. Ada di hubungan yang sebenernya nggak dipengenin itu cuma ngeribetin diri sendiri."

"Semua orang punya cara, Na."

Kina menghela napas. "Ya, tapi nggak dengan memperalat orang lain juga kali, Sam! Jahat banget tahu, nggak? Kalau emang belum bisa move on, ya diterima. Diakui kalau emang masih sulit. Ngebohongin diri sendiri itu nggak ada gunanya, Sam. Otak kita juga sebenernya tahu kalau kita lagi bohong. Jadi nggak usah repot-repot belagak bahagia. Semua orang berhak sedih, Sam."

"Lo tau buat sebagian orang menerima itu nggak mudah, Na?" Sam tersenyum. Ia tahu maksud Kina baik, tapi tidak semua orang bisa paham maksud perempuan itu.

"Daripada diri sendiri makin sakit? Nggak ada gunanya ikutin gengsi, Sam. Ada banyak orang yang sedih di dunia ini setiap harinya. Dinikmatin, sedihnya. Hidup nggak selalu tentang senang-senang aja, kan?"

Sam mengelus puncak kepala Kina. Ia kemudian mengangguk, setuju dengan perkataannya. "Orang-orang yang pindah secepat itu aku rasa nggak pernah mau menghargai proses, deh? Mereka terlalu gengsi buat sekadar sedih. Padahal sedih itu wajar, kan?"

"Iya itu dia makanya, Sam. Mereka terlalu mendambakan kebahagiaan padahal dengan sedih kita bisa paham nggak semua hal bisa sesuai sama apa yang kita mau. Kalau udah bahagia terus apalagi, coba? Cuma ngerasain euforia sesaat, habis itu udah. Dari sedih kita bisa belajar, Sam. Kita bisa belajar gimana nanti harus bersikap kalau udah pindahan beneran biar kejadian yang sama nggak keulang lagi. Aku selalu berusaha nikmatin rasa sedih itu, Sam. Sampai rasanya kalau udah lama nggak sedih tuh rasanya hampa. Aku nggak dapat pelajaran apa-apa."

"Jadi, Na?"

"Nikmatin rasa sakit itu, Sam. Karena cuma dari sana kita dapat pelajaran yang nggak semua orang bisa paham inti materinya apa."

***

—ars
0:26 AM, May 2nd, 2020

The Deep TalkWhere stories live. Discover now