Yang Kelihatan

87 19 2
                                    

"Kenapa ya Sam, negara lain tuh keliatannya selalu lebih indah daripada negara kita sendiri?"

"Karena kita cuma liat yang kelihatan, Na. Kita juga belum menetap di sana. Seringkali kan kita cuma liburan beberapa hari aja. Dan itu juga kita cuma ngunjungin tempat yang udah dirawat banget sama mereka karena pemerintahnya tahu tempat itu bakalan didatengin banyak orang."

"Bener juga sih. Itu juga kali ya, yang ngebuat orang penasaran pengen liburan ke luar negeri?"

"Iya, Na. Karena mereka belum liat langsung. Kalau bagi mereka negara itu membekas, pasti mereka bakal balik lagi ke sana. Tapi kalau menurut mereka negara itu biasa-biasa aja, pasti mereka bakal milih rute lain buat dikunjungi liburan selanjutnya."

"Jadi kita nggak boleh berasumsi kaya gitu, ya, Sam?"

"Enggak boleh, Na. Harus cinta negara sendiri, dong."

"Semarang, yuk, Sam?"

"Ngapain?"

"Jalan kaki di Kota Lama, terus ke Lawang Sewu."

"Boleh, tapi kan masih pandemi, Na."

"Ya selesai pandemi, lah, Sam. Lagian sekarang juga lawang sewunya ditutup."

"Kamu emang suka jalan-jalan ya, Na?"

"Asli! Dari kecil aku udah suka diajak jalan-jalan, Sam. Sekarang aja nih, kalau boleh dan kalau bisa, aku pengen banget ngunjungin seluruh penjuru Indonesia. Tapi, seperti yang kita liat, nggak memungkinkan."

"Satu hari nanti niat kamu pasti bakal terlaksana, Na. Yang perlu kamu lakuin sekarang cuma ngejalani hidup sepenuh hati. Kalau semesta kasih izin, kamu pasti bakal bisa keliling dunia, enggak cuma Indonesia aja."

"Semoga, Sam. Aku juga nggak terlalu berharap, sih. Tapi, kalau dikasih kesempatan, kenapa nggak? Iya, kan?"

"Bener banget. Selalu jaga diri, Na. Karena kita nggak tahu apa sebenarnya yang ada di pikiran orang lain ke kita."

"O ... okay, okay."

***

Media: pinterest

—ars
2:07 AM, Apr 28th, 2020

The Deep TalkOù les histoires vivent. Découvrez maintenant