6 :: With Him

73 51 12
                                    

.

.

Voment dulu guys!

.

.

Semalam Areum sukses nggak bisa tidur. Bukan karena hari ini hari Kamis, yang artinya dia harus berhadapan sama si Es batu (meskipun fakta itu juga meresahkan), tapi lebih karena Areum merasa harus minta maaf. Ya sama siapa lagi kalau bukan sama si Renjun.

"Hhh... memangnya harus ya?" serunya lantang, nggak kepada siapa-siapa.

Areum melihat di ujung sana. Appa sedang menyendiri sambil melamun.

Ah, kalau saja Eomma masih ada... Appa nggak akan menutup diri seperti selama ini, dan...dan... anak gadis ini tidak akan kesepian seperti ini.

Dia sungguh menyesalkan kecelakaan yang terjadi tujuh tahun lalu itu. Kecelakaan yang mengubah semuanya, mengubah Appa, dan mengubah nasib Areum. Dulu, waktu Areum masih kecil, sepertinya kehadiran imo cukup untuk mengisi kekosongan hatinya.

Tapi, sejak Areum remaja dan pergaulannya jadi makin luas, kekosongan yang dirasakan gadis itu sepertinya juga semakin dalam. Dia makin nggak betah di rumah. Makin resah. Dan imo sering kali nggak tahu bagaimana cara menolongnya.

Dia memandang jam dinding. Dan mengeluh pelan. "Yah, terpaksa naik motor deh! Dua puluh menit lagi udah bel masuk!"

******


"Gue curiga si Areum mulai naksir sama Renjun," ujar Seoyun di antara kunyahan Tteboki. Sesekali dia meringis ringis kepedasan.

" gue yakin kecurigaan gue bener. Gue kenal Areum banget. Dia gampang naksir sama orang!"

"Ya biar aja kali... " ujar Yura tenang.

"Ya nggak bisa dooong, ra! Pokoknya nggak bisa. Udah gue jelasin kan dari kemaren?! Rencana kita jalan ," terus ujarnya di antara pedasnya kuah tteboki.

"Lagian, mumpung lo naksir dia juga, kan?" tanya Seoyun penuh selidik.

"lo tuh kebanyakan nonton film Korea deh, Seoyun! Lagian kalo aku beneran naksir, gw nggak mau di comblangin. Malu..."

Seoyun mengibaskan tangannya nggak sabaran. "Ya, ya. Tapi tetep aja. Demi Supaya si Areum naik kelas. Oke?"

Yura menatap cewek di depannya dengan nggak percaya.

Ih! Susah banget dibilanginnya, pikirnya.

"Kenapa? Lo marah? Nggak terima? Mau berontak?" ujar Seoyun seraya menghirup kuah Tteboki nya yang pedas.

"Ehm... ehm... gini logikanya, ra. Kita itu tujuannya bikin Areum naik kelas. Bukannya punya pacar. Dengan kata lain nih," Seoyun berkata sok tahu

"kalau si Areum sampe naksir si Renjun, dan gue jamin dengan segala akal bulusnya si Areum, si Renjun pasti langsung kepincut dalam waktu singkat, BM-an mereka isinya bukan pelajaran lagi, tapi berubah jadi urusan cinta. Kalo udah gitu, berantakan aja semuanya. Nah, kalo kecurigaan gue bener nih, dan gue yakin seyakin-yakinnya itu bener, justru elo sama sekali nggak boleh mundur dari rencana. Bagus Areum percaya lo beneran naksir Renjun. Jadi dia nggak bakal coba-coba ikutan naksir juga. Mengingat elo ini kan sahabatnya. Gitu! Ahli siasat superjitu banget kan gue!"

"Ahli siasat superjitu apaan! Gw dikorbanin habis habisan gitu!" omel Yura.

"Dikorbanin apaan? Kalo rencana ini berhasil, lo kan bisa pacaran tuh sama Renjun . Nah, dengan begitu berarti dua tujuan tercapai! Areum jadi bintang kelas,lo jadi bintang di hati Renjun. Cihui, kan?"

Puzzle Love | ENDजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें