5 :: Perform

75 56 10
                                    

.

.

Voment dulu guys

.

.

Renjun menyelinap di antara murid-murid yang bergerombol di depan aula, siap mengikuti dan menonton audisi pertunjukan drama musikal yang akan segera dimulai. Di punggungnya, gitar akustik yang diwariskan Appa padanya sudah siap, terbungkus rapi di dalam wadah.

"Tugas lo cuma dua jam. Maksimal, jun! Kalau gue bisa minta tolong yang lain nggak bakal gue maksa maksa lo segala," ujar Haechan dua hari yang lalu.

Dan sekarang Renjun menyusuri lorong kursi penonton menuju panggung untuk menyiapkan alat musiknya. Di beberapa pojok terdengar dengung-dengung nada. Rupanya beberapa peserta sedang berlatih.

"Gue nggak suka tampil di depan umum, ," begitulah Renjun memberi alasan. Dia memang enggan banget mengiyakan permintaan Haechan itu. Dia nggak pernah suka jadi sorotan. Semua itu membuatnya jengah dan panas-dingin.

"Lo kan tinggal duduk main gitar, agak ke belakang panggung. Nggak ada sorotan, nggak ada lampu yang diarahin ke elo" Haechan menjelaskan panjang-lebar.

Renjun diam saja, keningnya mengerut dalam.

"Renjun, tenang aja. Nggak ada yang bakal merhatiin elo. Yang diliat tuh para peserta audisinya. Tugas lo cuma duduk dan main. Nanti peserta memperkenalkan diri sebentar, terus dia ngasih tau mau nyanyi apa. Nanti ada Jaemin juga kok. Dia main piano. Lo cuma Main doang. Oke?"

Renjun menghela napas dalam-dalam. "Oke, oke."

Dari ekor mata dia melihat bayangan seseorang mendekat.

Renjun mendongak.

"Dapet tugas juga, min?" tanya Renjun basa-basi sambil tersenyum sedikit.

"Lo tahulah gimana si Haechan! Kalau udah minta sesuatu mana bisa ditolak! " ujar Cowok itu seraya tersenyum dan duduk di belakang piano.

Dari kejauhan tampak Haechan mendekat.

"Gimana, Udah siap, kan?" ujar Haechan itu. Renjun dan Jaemin mengangguk sebagai jawaban.

"Bagus!" timpal Haechan lagi seraya mengacungkan dua jempolnya sambil tersenyum lebar dari bangku penonton.

"Waits! Itu kan si Renjun ya? " Seoyun berseru keheranan.

Yura yang duduk di sebelahnya langsung berseru lebay, "Mana? Mana? Memangnya dia ikut audisi juga? Nggak mungkin! Kamu salah liat kali!"

"Ya nggak mungkinlah dia nyanyi-nyanyi ikut audisi, Yura! Yang bener aja! Itu di panggung!" ujar Seoyun seraya menudingkan telunjuknya.

"Sama Jaemin juga rupanya."

"Ups. Keren juga. Nggak nyangka, dia main musik juga," ujar Yura tanpa berkedip.

"Nah, tuh! Ngiler beneran kan lo! Naksir beneran kan?" desak Seoyun, nada suaranya penuh kemenangan ya jelas amat sangat nggak perlu.

"Ngarang!" kilah Yura.

"Eh, gw nggak tahu lo kenal sama yang main piano," ujarnya. Soalnya, biasanya nih, siapa pun yang dikenal Seoyun pasti Yura sama Areum tahu juga. Begitu juga sebaliknya. Nah, kok tahu-tahu bisa muncul si Jaemin pianis ini?

"Yaelah, Yura! Semua orang juga tahu dia, kali! Playboy otak encer," ujar Seoyun ngeles.

"Wah, sekali punya kenalan langsung playboy aja nih, Seoyun!" goda Yura.

Puzzle Love | ENDWhere stories live. Discover now