Seoyun langsung pasang muka serius. "Kenal di Line doang. Kalo ketemu ya cuma dadah-dadahan."

"Dia tahu kamu SAY NO sama pacaran kali. Katanya sih biasanya playboy punya antena kayak begitu... Jadi antenanya cuma bereaksi sama cewek-cewek yang nggak mungkin tertarik."

"Lo sebenarnya tukang antena , bkn?" tukas Seoyun geli sendiri. Manyunlah Yura.

Seoyun ketawa tanpa bisa ditahan. "Kalo lo naksir, ntar gue comblangin deh!" godanya lagi.

"Ih! Kurang kerjaan banget!" omel Yura.

"Ngaku anti cowok tapi hobinya nyomblangin gw mulu!"

****

Mendengar nomor pesertanya diserukan dengan lantang, Areum berdiri dan mengucapkan doa singkat, terus berjalan penuh percaya diri menaiki panggung.

"Areum sinting!" bisik Seoyun pada diri sendiri, sementara di sisinya Yura hanya bisa terkesiap memandang temannya yang nekat dan suka nggak tahu diri itu maju ke depan mikrofon dengan wajah berseri-seri kayak biasa.

Dari bangku juri yang nggak keliatan dari arah panggung terdengar suara yang dalam,

"Perkenalkan diri kamu dengan singkat."

Areum menelan ludah. Sebenarnya dia gugup banget, dan sekarang ini lagi sibuk perang batin, nyalah-nyalahin diri sendiri kenapa nekat ikut audisi padahal suaranya paspasan cenderung fals gitu.

Duh, ke mana tuh harga diri mau ditaro kalau nanti nyanyinya bubar jalan?

Begooooo... Kalau nggak ada yang liat,

kepingin Areum jitak kepala sendiri karena kelewat sering bikin keputusan yang nggak pake dipikir dulu.

Tapi mau gimana lagi? Lampu udah disorot telak-telak ke wajahnya, dan dia udah kadung berdiri sok pede di panggung.

Hadeeeeeeuh.... Areum mengetuk mikrofon dengan jarinya yang sedingin es.

Ehm... ehm...

"Saya Park Areum. Saya akan menyanyikan Some - Bolbbalgan4 "

Ya ampuuuun, suaranya gemetar.

Ehm... ehm...

Terdengar denting suara piano.

Bagus bangeeeet...

Areum memejamkan mata dan segera terhanyut.

Tring ting ting...

tring ting ting ting..

kayaknya nada tanda dia mesti mulai nyanyi kelewat deh. Sekonyong-konyong Areum panik dan membuka mata. Konsentrasinya dengan sukses pecah berkeping-keping.

" Eh... eh..." Permainan piano mendadak berhenti.

"Maaf, keenakan sama pianonya. Lupa masuk," ujarnya. Penonton ketawa ngakak. Banyak banget. Sial. Berbagai teriakan sinting sahut-menyahut datang dari antara penonton.

"Lu cuma bisa teriakin Oppa oppa doang, Reum!"

"balik ke fangirling aja"

"Haluin tuh bias lo!"

"Ehm... boleh diulang kan, ya? Saya gugup." Gaya Areum udah kayak calon peserta Korean Idol.

Di bangku penonton Seoyun dan Yura ketawa sampai sakit perut.

"Eh... saya diiringin gitar aja deh. Daripada kagok lagi ntar masuknya," terdengar lagi suara Areum di mikrofon.

Tanpa menunggu juri mengatakan apa-apa, Areum menoleh ke bagian belakang panggung.

Puzzle Love | ENDWhere stories live. Discover now