23

8.8K 759 20
                                    

"Kalau Haechanie mau makan daddy dan papa akan menjelaskan semuanya"

"Ayo buka mulutnya sayang"

Sudah tiga hari kepulangan Haechan dari rumah sakit. Ia dirawat selama sepuluh hari. Dan untuk kesekian kalinya, bocah kecil itu hanya melamun, tidak makan dan mengabaikan kedua orang dewasa tersebut.

Haechan menatap sang papa yang menyodorkan sendok berisi nasi. Ia ragu, dengan perlahan ia membuka mulutnya.

Johnny dan Jaehyun tersenyum hangat, sangat lega melihat bocah kecilnya mau membuka mulut untuk makan.

Hingga suapan akhir, Haechan menagih janjinya.

"Jadi?"

Kedua orang dewasa tersebut menghela nafas berat. Apakah ini saat yang tepat untuk menjelaskannya?

Flasback on

Dua remaja yang duduk dibangku menengah atas tersebut sedang berjalan beriringan. Mereka baru saja pulang dari sekolah. Bukan kakak adik ataupun saudara. Hanya teman akrab.

"Hari ini sangat panas Jae, astaga" salah satu remaja tersebut menyeka keringat yang menetes dari dahinya.

"Owh lihatlah John, sragamku basar. Haish" Temnnya tersebut mendengus sebal. Tubuhnya sangat lengket sekali.

Kemudian mereka memilih untuk meneduh di sebuah halte bis.

"Hiks.... Mommy, mommy ana? Thanie atut hiks~"

"Kau dengar John?" .

"Dengar apa?" Johnny meneguk sebotol air mineral agar tenggorokkannya tidak kering.

"Mommny ana hiks? mommy, mommy thanie atut?"

Jaehyun dan Johnny mencari sumber suara tersebut. Mereka mengedarkan matanya kesekitar. Dan....

"Itu Jae" Johnny menunjuk anak kecil yang sedang menangis di samping tempat sampah tak jauh dari mereka.

Mereka kemudian menghampiri anak itu. "Hai manis kenapa menangis hmm?" Jaehyun menggendong bocah manis tersebut. Jaehyun dan Johnny dibuat dengan bocah manis ini, lihatlah pipinya yang cubby dan berbadan gempal ini.

"Mommy ana? Thanie atut hiks~ mommy" Bocah tersebut menangis meraung. Jaehyun dan Johnnysaling bertatapan bingung harus bagaimana.

"Jae, lihatlah" Johnny tak sengaja melihat sebuah kertas yang jatuh dari saku baju bocah gempal itu.

"Siapapun yang menemukan Haechanku, tolong, tolong sayangi Chanie. Rawatlah dia! Aku minta maaf, aku mengaku salah telah menelantarkan anakku. Dia butuh kasih sayang. Aku melahkukan ini karna aku ingin dia bahagia. Bocah kecilku harus bahagia. Aku tak bisa merawatnya, suamiku sangat keras dan bocah kecil ini menjadi korban. Sekali lagi, tolong bahagiakan Haechanie.

Mommy menyayangi mu sayang.

Flasback off.

"Kau tak apa-apa sayang?" Jaehyun panik saat memperhatikan wajah Haechan yang pucat.

"Cha-nie di bu-buang?" Ucapnya terbata.

"Baby jangan seperti ini. Papa sangat khawatir." Johnny menggenggam tangan Haechan yang kurus. Ia hampir saja menangis mengingat masa lalunya. Ia harus bergantian menjaga bocah kecil ini dengan Jaehyun. Orang tuanya sempat menolak tapi saat melihat Haechan yang sangat menggemaskan pada saat itu. Orang tua Jaehyun dan Johnny sepakat mengadopsinya. Dengan catatan Jaehyun dan Johnny harus benar-benar merawat Haechan.

"Mungkin Tuhan memberiakan cobaan pada Chanie pada masa kecil, tapi sekarang lihat? Chanie mendapatkan balasan yang setimpal, sekarang Chanie dapat kasih sayang dari banyak orang, termasuk daddy dan papa. Chanie bahagia tidak bisa bersama daddy dan papa. Kami sangat menyayangimu sayang, melebihi apapun." Jaehyun mencoba memberi perhatian pada Haechan.

"Kau layak bahagia baby. Jangan seperti ini. Saat ini Haechanie harus menikmati apa yang telah Tuhan takdirkan pada Chanie. Memang dulu Chanie diberi cobaan yang berat, tidak bisa bersama mommy Haechanie. Tapi sekarang, sebagai gantinya Chanie bisa bahagia bersama daddy dan papa." Jaehyun menatap Haechan dalam. Matanya berkaca-kaca.

"Tuhan sayang sama Haechanie, jadi Tuhan beri cobaan pada Chanie. Karna Tuhan percaya hanya Chanie yang bisa menghadapinya." Johnny mengelus kepala Haechan sayang.

"Jangan membuat papa dan daddy takut sayang."

"Jadi, a-pa kah sekarang Haechanie layak bahagia?" Bocah bermata sembab itu menatap kedua orang dewasa itu bergantian. "Ya sayang, kau layak bahagia."

"Tentunya bersama papa dan daddy"

"Hiks- Haechanie sa-yang kalian" Bocah kecil itu merentangkan tangannya, kode ingin dipeluk. Dengan senang hati kedua orang dewasa tersebut menyambut pelukan Haechan dengan hangat.

"Maaf, maafin Chanie ya-ang bersikap kekanak-kanakan hiks" Bocah kecil itu merasa bodoh, tidak menghargai betapa sayangnya daddy dan papanya itu. Salah sendiri tak mengingat masa lalu. Poor, lee Haechan.

"Tak apa-apa sayang, ini memang salah papa dan daddy tak mau jujur pada Chanie."

"Jadi apakah baby bear nya papa dan daddy ini ingin sesuatu?" tanya Johnny manis.

"Hehehe, Haechanie ingin es krim~"

Akhirnya Jaehyun dan Johnny dapat membuat Haechannya kembali menjadi manja dan berisik.















Maaf baru bisa up, karna aku rada emosional liat NCT dream:"( Terharu banget mereka bisa sukses kaya sekarang. Gak biaa diungkapin kata-katalah:)))

Terus akhir-akhir ini aku nggk pede buat nulis:)

Jangan lupa VOTE and Commnt❤❤
Biar aku semngt up nya:)

Siapa yang rindu Haechan yang manja dan berisik?

Maaf kalo nggk dapet fell nya:(

Baby Bear ||End||Where stories live. Discover now