3

16.3K 1.4K 132
                                    

"Daddy~"

Pipi gembul Haechan sudah basah oleh air mata. Sepulang dari jalan jalan bersama Mark Hyung ia langsung mendapat tatapan tajam dari sang daddy.

"Sudah berapa kali daddy bilang, kalau mau kemana mana harus izin" Jaehyun sangat geram melihat rumahnya kosong. Ia berniat pulang lebih awal agar Haechan tidak di rumah sendirian.

Tapi melihat isi kamar Haechan kosong ia langsung menelfon sang bocah gembul itu.

Dan yang lebih membuat marahnya semakin meningkat yaitu, Haechan bocah perawan nya itu diantar sang kantung kelebihan hormon hanya memakai celana pendek.

Lihatlah sekarang, paha putih mulusnya terekspos dengan jelas. Hari ini Mark beruntung sekali. Sialan! Batin Jaehyun.

"Memakai celana pendek keluar rumah tanpa seizin daddy atau papa. Mau di perkosa sama om om perut buncit kamu?!" Haechan kembali terisak. Ia sangat takut jika daddy atau papanya marah. Itu sangatlah menakutkan.

"Daddy, mian~"

"Tak ingat rumah? Jam segini baru pulang"

Haechan menunduk takut. Sebenarnya Jaehyun tak tega memarahi Haechan. Mata merah dan sembab itu, membuat Jaehyun ingin merengkuh tubuh mungilnya. Tapi jika dibiarkan terus menerus ia akan ngelunjak.

"Sudah berani membangkang kamu sekarang? Siapa yang ngajarin, Mark sialan itu ya?" Haechan menatap daddy nya tak menyangka.

"Mark Hyung tidak salah" Haechan mencoba membela manusia maniak semangka itu. Bagaimanapun ia tak salah, Haechan lah yang ingin memakai pakaian seperti ini dan tak meminta izin terlebih dahulu.

"Oh, lihatlah ini. Kamu malah membelanya" Jaehyun melipat tangannya di depan dada. Menyenderkan tubunya di sofa empuk berwarna putih, menatap sang bocah manis ini dalam.

"Dibayar berapa kamu?"










"Daddy jahat, Haechanie benci daddy!!!" Haecahan berteriak marah, sebegitu rendahnya dirinya?



BRAKK!!!




Bocah gembul itu membanting pintu kamarnya dengan sangat keras. Menangis kencang di dalam kamarnnya. Tak menyangka daddy yang selalu dibanggakannya mengatainya seperti itu.

"Haechanie hiks- benci daddy"












Diruang keluarga, Jaehyun mengacak rambutnya frustasi. "Shitt"

"Apakah aku sangat keterlaluan? Maafkan daddy sayang" Jaehyun merasa sangat bersalah. Tidak seharusnya ia mengatai baby bear nya seperti itu. Jaehyun terlalu kalut. Ia takut jika terjadi sesuatu kepada Haechannya.

Jaehyun yakin, Haechan tidak akan keluar kamar sampai waktu yang tidak ditentukan.

Saat seperti ini, hanya sang papa yang dapat menjinakkan bocah gembul itu

"John, pulang lah!"

Bip....














VOTE
COMMENT CEUNAH
TBC OR END?

Baby Bear ||End||Where stories live. Discover now