17

8.4K 741 4
                                    

"Segera mandi dan makan malam"

Jongin memasuki kamar Haechan. Sedari tadi bocah manis itu tidak keluar rumah, dan otomatis tummy nya sedang kosong.

"Ugh" Haechan meringis pelan saat mencoba duduk. Pantatnya terasa sangat panas, mungkin sampai lecet.

Sebenarnya Jongin merasa iba. Memejamkan matanya, Jongin menghela nafas berat.

"Eh, Om-m ma-mau ngapain?"

Tubuh Haechan melayang, Jongin menggendong Haechan kekamar mandi. "Kalau sudah selesai, panggil Om!"

Haaechan blank.

.

.

.

"Habis ini, Om obatin pantat kamu"

Haechan menahan rona merah di pipinya, ia malu. Orang lain telah melihat bagian tubuhnya. Apakah ia telah dilecehkan. Tanpa sadar air matanya keluar. Apakah Daddy dan Papanya akan marah?

Jongin lagi-lagi menghela nafas pelan. Meletakkan sumpitnya, kemudian menggenggam tangan bocah manis itu. "Oke, Om minta maaf. Om ngaku,Om udah kasar sama kamu" Jongin menjeda kalimatnya, "Om ngelakuin itu diluar kendali om, Haechan maukan maafin om?"

Haechan menatap mata Jongin dalam, mencari ketulusan dari mata tegas milik Omnya itu. Jongin tersenyum lembut pada Haechan.

Tanpa disadari Haechan ikut tersenyum.

.

.

Setelah mengolesi salep pada pantat Haechan, Jongin menyuruh bocah itu untuk tidur. Besok adalah kepulangan papa dan daddynya. Dan mungkin besok ia tak akan ada disini.

"Sleep well sayang"

Jongin mengelus pipi gembil Haechan yang begitu halus. Mungkin ia akan merindukan sosok manis ini, saat ia tak bersamanya.
.
.
.

"Dia masih tidur bos" Jongin membantu Johnny dan Jaehyun memasukkan barang-barangnya. Ini masih pukul 07.00 untuk Haechan bangun dari tidurnya.

"Terima kasih telah menjaga Haechan" Jongin tersenyum sekilas. "Kalau begitu, saya pamit pulang"

Sepeninggalan Jongin, Jaehyun masuk kedalam kamar Haechan. Ia sangat merindukan bocah nakalnya ini.

Tangan besarnya mengelus rambut Haechan yang begitu halus. Haechan merasa terusik, ia perlahan membuka matanya.

"DADDYY~" Haechan memekik senang, akhirnya daddy dan papanya pulang. "Ugh" Tak sengaja Haechan merintih pelan saaat ingin duduk, luka akibat pukulan tangan kekar Jongin ternyata masih terasa.

"Ada apa sayang? Apa yang sakit? Mana?" Jaehyun begitu khawatir jika yerjadi sesuatu pada beruang madunya.

Haechan panik jika sang daddy mengetahuinya, buru-buru ia menetralkan raut wajahnya. Ia menggeleng brutal. "Haechanie tidak apa-apa, mungkin terlalu banyak tidur jadi badan Chanie sakit. Ehe~"

Haechan tersenyum garing, Jaehyun dibuat gemas melihat tinggak laku bocah nakal ini. "Daddy gemas sekali sayang"

"Mau buka oleh-oleh sekarang sayang?" Mendengar kata oleh-oleh Haechan menganggukkan kepalanya cepat. Oh, ia akan mendapatkan sepatu limitid edition atau tas branded seperti aunty ten dan taeyong?












Mungkin untuk saat ini Haechan akan menyembunyikan kejadian saat Om Jongin memperlakukannya dengan kasar. Karna ia tak sabar untuk memamerkan barang-barang barunya kepada teman sesama gendutnya, siapa lagi kalau bukan Jungwoo.















Ya udah mau gimana lagi. Tangan saia nulisnya begini. Otak lagi nggk encer.

Jangan lupa VOTE AND COMMNT❤

Masih mau lanjut nggk?
Commnt dong saran buat work ini kedepannya mau digimanain?:")

Baby Bear ||End||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang