20

8.7K 795 33
                                    

Perasaan Johnny tak tenang saat dikantor, pikirannya selalu tertuju pada Haechan yang ada di rumah. Dan benar saja, begitu ia sampai rumah. Keadaan nya tidak baik-baik saja. Penampilan Haechan sudah berantakan, mata merah, dan pipi yang basah oleh air mata.

Yang lebih membuat Johnny terheran adalah, kenapa Kyrtal ikut dengan Jaehyun. Pasti ada yang tidak beres.

"Sayang, ada apa? Kenapa menangis"

"Cih," Jaehyun berdecak saat Johnny masih memperlakukan Haechan dengan baik.

"Pa-pa, kena-pa tidak jujur pada Haechanie hiks" Johnny semakin bingung,

1 detik

2 detik

3 detik

"JAEHYUN, APA YANG KAU LAKUKAN, KAU?!" Johnny menatap Jaehyun tak percaya. Apakah ia telah mengatakan yang sebenarnya. Bawasannya Haechan bukan anak kandungnya.

"Hiks, pa-pa jangan membentak daddy" Dalam keadaan seperti ini Haechan masih sempat membela sang daddy. Tak bisa dipungkiri bahawa sebenarnya ia sangat kecewa, tapi rasa sayangnnya begitu besar.

"Udahlah John, bocah nakal itu bukan anak kalian kan. Biarkan saja dia, anak tidak tau diri, sudah untung ada yang mau membesarkannya. Eh, malah main belakang sama Jongin." Krystal tak terima, pasalnya saat pertama kali kekasihnya, Kim Jongin mengenal Haechan ia mulai berubah.

"Dasar jalang" Desis Krystal seperti ular.

"TUTUP MULUTMU SIALAN!!!" KELUAR!"

"Apasih John, aku masih mau disini sama Jaehyun, ya nggak sayang?" Krystal bergelayut manja di lengan kekar Jaehyun. Sedangkan sang laki-laki, diam-diam memperhatikan bocah manis di depannya yang menunduk kecewa. Airmatanya terus mengalir di pipi berisinya.

"Keluar!"

"Tapi Jae?~"

"KUBILANG KELUAR KRYSTAL!!!"




.
.
.

"Pantas sa-ja hiks, Haechanie tidak mirip dengan daddy dan papa. Hiks, Ha-haechanie gendut, hitam, suka makan, suka tidur, malas. Sedangkan papa dan daddy?" Haechan merancau tidak jelas. "Haechanie, merasa sa-sangat buruk. HIKS~"

Hampir saja kedua pria dewasa itu meneteskan air matanya. Didepannya, bocah gempal yang biasanya selalu berceloteh lucu dan menggemaskan kini terlihat begitu hancur.

"Sudah sayang, jangan menangis" Johnny memluk Haechan dari samping. Mengelus rambut lepek milik bocah kecilnya. Ia menatap tajam pada Jaehyun, sudah sampai mana wanita jalang tadi meracuni pikiran Jaehyun?

"Dan sa-at papa dan daddy ke luar kota, Haechanie tidak melakukan apa-apa. Jangan menuduh Haechanie, Haechanie ta-kut." Johnny lebih mengeratkan pelukannya pada sang bocah. Mengecup puncak kepala Haechan.

"Maafkan Haechanie jika se-lama ini hiks, merepotkan kalian."

Dengan air mata yang semakin deras. Ia berlari ke kamarnya. Mengabaikn teriakan sang papa yang memanggil namanya.















Angkat tangan sayang, aku sambil bayangin muka sedih Haechan sampe mau nangis beneran anying:")

Lanjut nggak sayang? Duh

VOTE AND COMMNT YA❤

BIAR SEMANGT UP NYA🐨

Baby Bear ||End||Where stories live. Discover now