67

2K 190 113
                                    

Ada yang pada akhirnya
Memilih sakit menahan rindu,
Hanya karena terlalu ego untuk
Menyapa lebih dahulu.

Patahan.Ranting

-

Rian menatap kearah Fajar, yang malah membalas tatapan Rian dengan cengiran.

Disini sudah jam 7 malam, saat Fajar melakukan panggilan lintas negara ke nomor Anya menggunakan ponsel milik Wahyu. Ide tersebut muncul, saat tak sengaja Rian bergumam 'kangen' sambil menatap fotonya dengan Anya, dimana disaat itu Fajar berada di kamar Rian.

"Yaelah Jom, sepatah kata doang 'Kangen' cemen amat lo!" Ucap Fajar.

Memang panggilan yang tadi Rian dan Fajar lakukan sempat di reject oleh Anya, membuat Fajar sempat kecewa, namun ia tidak menyerah dan menelpon kembali sampai panggilan ke-10 barulah telpon tersebut di angkat.

Saat panggilan terangkat Fajar panik, dan melemparkan ponsel Wahyu kepada Rian, untungnya Rian dengan cekatan menerima lemparan tersebut, jika tidak entah apa jadinya ponsel milik Wahyu tersebut.

Suara Anya yang terdengar dari sebrang juga memang sangat serak dan terdengar kesal, membuat Fajar semakin gaduh disini.

Sedangkan Rian hanya bergumam kata 'kangen' kepada Anya, walau setelahnya Rian langsung mematikan panggilan tersebut.

"Ya lo gila, disana tengah malem jar, ga denger lo tadi suara Anya serak campur kesel gitu" ucap Rian, Fajar hanya menyengir kearah Rian, membuat Rian mendengus sebal.

"Lah gue kan hanya membantu sebagai partner yang baik, siapa tau abis denger suara Anya lo jadi semangat besok, kan bisa menang kita" tawa Fajar.

"Semprul! Udah sana keluar, gue mau istirahat" ucap Rian mengusir Fajar keluar, tak lupa memberikan Ponsel Wahyu kepada Fajar.

"Dasar lo, partner jahat. Tersakiti gue" Teriak Fajar, saat Rian menutup pintu kamar hotel.

"Ah, jadi tambah kangen kan, dasar Fajar semprul!" Gumam Rian pelan.

Rian pun berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk menunaikan ibadah seperti biasa.

-

Rian sedang melakukan pemanasan bersama Fajar, sebentar lagi ia dan Fajar akan memasuki Court untuk melakukan pertandingan pada babak Quarterfinal.

"Jom, fokus lo ya! Awas aja nanti smash nyangkut-nyangkut" ucap Fajar.

"Hmmmm" sahut Rian.

"Jangan hmmm aja lo, kita harus menang jom! Masa lo nanti pulang mau bertamu kerumah mantan eh gabawa gelar, malu lah!" Ledek Fajar.

Rian menatap Fajar datar seraya bergumam "bawel".

"Ayok lah Jom, serius gue" ucap Fajar.

"Iya jar, bawel banget" ketus Rian, membuat Fajar terkekeh pelan setelahnya.

Mereka berdua pun selesai melakukan pemanasan, dan setelahnya mereka duduk disamping tas raket masing-masing, seraya membukanya dan mengambil botol minum untuk mereka minum.

"Fajar/Rian 5 menit lagi on court ya" ucap salah satu panitia yang fasih berbahasa Indonesia.

"Yes!" Seru Fajar.

5 menit kemudian, Fajar/Rian pun berjalan bersama memasuki court. Saat mereka memasuki arena pertandingan, cukup ramai penonton yang hadir di St. Jakobshalle, Swiss ini. Bahkan ada juga penonton Indonesia yang sedang menetap disini, hadir untuk menonton.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Where stories live. Discover now