45

2.4K 178 45
                                    

It's okay

--

Anya sudah sampai di jakarta, jam menunjukkan pukul 21.00 malam, anya sekarang sedang melakukan videocall bersama rian.

Rian sedari tadi sibuk mengoceh menanyakan keadaan anya, apa ada yang mencurigakan dirumah atau tidak.

Semenjak kejadian tadi siang di bandara rian menjadi orang yang paling bawel kepada anya sekarang, karena anya sendiri pun belum bercerita kepada orangtuanya.

Bi lasmi juga mengatakan bahwa dirumah aman tidak ada siapa-siapa, anya pun merasa lega untuk itu.

Anya sekarang rebahan di kasur dengan jo and chill disampingnya yang ikut videocall bersama rian melalui layar macbook milik anya.

"Yan, its okay aku aman dirumah" ucap anya menenangkan rian yang sedari tadi masih saja gusar.

"Aku ga tenang tau gak liat tadi siang kamu nangis ketakutan gitu, bodoh banget aku" jawab rian disebrang.

Anya terkekeh pelan berusaha mencairkan suasana agar rian tetap tenang.

"Its okay, aku bakal baik-baik aja sampe kamu tiba dijakarta okey? Pak kirman juga udah aku pesen untuk ga nerima tamu yang gak dia kenal" ucap anya.

"Kamu kirim no pak kirman ke aku biar aku telpon sekarang" balas rian.

"Udah tuh, cek whatsapp coba" ucap anya.

Dilayar laptop terlihat rian yang sedang melakukan panggilan telpon, raut wajahnya terlihat sangat serius. Anya pun iseng memotretnya melalui ponsel milik anya, setelahnya ia lihat kembali.

Akan sangat jarang melihat ekspresi aneh dari rian, makannya sebisa mungkin anya memotret momen-momen tentang rian untuk ia simpan dan koleksi pribadi.

"Aku udah bilang pak kirman kalo orangnya mencurigakan atau ada paket apa atas nama kamu biar dia cek dulu" ucap rian

"Iya iya, kamu jadi bawel banget. kemana rian yang awal aku kenal datar, sok staycool? Sekarang malah bawel banget hahaha" kekeh anya.

"Rian yang itu tetap ada, kalo sama kamu ngapain stay cool, nanti aku ditinggalin ke cowo lain kalo masih datar-datar kekamu" ucap rian.

Anya terkekeh mendengarnya, memang anya sendiri yang bercerita kepada rian kalau anya tidak suka pria yang datar, sukanya yang biasa saja tapi hangat.

Dan ya rian berusaha semampunya memposisikan diri sebaik mungkin kalau didekat anya.

"Bentar, bi lasmi nganterin makanan aku" ucap anya seraya membuka pintu dan mengambil nampan yang berisi makanan pesanan anya.

"Selamat makan rian" ucap anya lagi.

Anya makan spaghetti carbonara dengan lahap, rian memperhatikan dari sebrang. Bagaimana pipi anya yang menggelembung saat spaghetti tersebut masuk kedalam mulutnya.

"Gemas" ucap rian.

Anya terkekeh pelan seraya melanjutkan memakan spaghetti miliknya sampai habis. Rian sendiri masih memperhatikan seraya memainkan ponselnya, rian sepertinya juga memotret anya dari sebrang sana.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Where stories live. Discover now