63

1.8K 180 240
                                    

Ingat! Terkadang perpisahan itu ada, bukan karena dua orang berhenti saling cinta, tetapi karena salah satunya terlalu keras kepala.

Patahan.Ranting

-

Anya menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya, benar saja orang tersebut adalah Aero serta Aqsa yang berdiri disampingnya.

'Seperti Dejavu' gumam Anya dalam hati.

"Hai" jawab Anya.

"Anya, aduh cantik banget" goda Aqsa.

Anya hanya tersenyum tipis mendengar godaan Aqsa dan duduk disamping Disa setelahnya.

Para perempuan mengobrol dengan sangat santai, berbagai hal mereka bicarakan sampai awal pertemuan mereka pun, akhirnya Anya mengetahuinya.

"Gue kenal caca tuh, kemarin sempet satu project Nya. pas photoshoot ketemu akhirnya jadi deket deh" ucap Sabilla.

"Gue ketemu lo dimana ca, ga sengaja dateng di opening Dior kemarin ya" celetuk Disa.

"Iyaa, yang lo sendirian, terus gue sama Dira dan Dinda akhirnya nyamperin lo hahaha" tawa Nazla.

"Oh iya Dis, gimana sama si itu" goda Nazla.

"Itu siapa?" kernyit Anya bingung.

"Loh, Anya belum tau emangnya?" Jawab Nazla.

Anya menggelengkan kepala tanda tak tahu.

"Ah, gamau ngasih tau deh" kekeh Nazla.

Anya mendengus sebal "kasih tau gak Dis"

"Nanti aja ya, nona Anya yang terhormat. belum jelas juga deketnya kok" kekeh Disa.

Anya menatap Disa dengan pandangan tak suka seraya mengalihkan pandangannya kearah laut, dimana disana Aero dan Aqsa sedang duduk diatas jetskinya masing-masing, seraya memperlihatkan skill yang mereka punya.

"Mau naik Nya" celetuk Nazla.

"Ah, enggak" ucap Anya.

"Abang!" Teriak Nazla.

"Anya mau ikut naik" ucap Nazla lagi, membuat Anya dan yang lainnya mendelik bersamaan.

"Eh.. enggak, enggak. gue gabawa baju lagi juga" ucap Anya.

Aero datang bersama Aqsa dibelakangnya setelah turun dari Jetski masing-masing.

Rambut keduanya basah, Nazla pun memberikan Handuk kepada keduanya. Semilir Angin laut menerpa wajah mereka, membuat Anya dan yang lainnya menatap kearah mereka. Namun Anya segera mengalihkan pandangannya saat ponselnya berdering menampilkan id caller dengan nama 'Fajar Alfian' sebagai sang penelpon.

"Mau naik jetsky Nya?" tanya Aero, membuat Anya mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Enggak, gue lagi ga enak badan juga" ucap Anya.

Disa yang duduk disamping Anya, iseng menaruh telapak tangannya di dahi Anya.
'Hangat' saat tangan Disa menempel di dahi Anya.

"Lo pusing Nya" tanya Disa.

Anya menggeleng "enggak Dis"

"Kalo pusing, bilang" ucap Disa.

Anya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Ro, mau naik jetsky tapi bonceng" ucap Disa, Aero mengangguk sebagai jawaban.

"Gue bagian liatin aja ya" kekeh Anya.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang