Akankah rasa kagum ini semakin bertambah dan semakin mendalam?
Kenapa hati tak mencegah jika sudah bosan tersakiti?
Aku sadar, aku sadar siapa diriku yang tak mungkin untuk aku mengapaimu
Namun, jika ada sedikit ruang hati untuk ku singgahi
Bolehkah aku masuk dan menata dengan sebaik yang aku bisa
Aku memang tak sempurna dengan segala kekurangan dan keterbatasan
Memang benar, kau terlalu indah ibarat bintang
Dan aku terlalu buruk hanya untuk sekedar melihat cahayanya
Bahkan, aku terlalu tak pantas hanya untuk sekedar memuja nya
Kau pergi, karna kau tersadar jika cinta bukan hanya untuk sekedar menerima segala kekurangan
Terlebih kau hanya mencari kesempurnaan
Lalu, jika kau kembali?
Akankah hati kembali menerima lagi?
Akan menjamin jika tidak akan ada benci dikemudian hari
Perlahan lahan harapanku mulai hilang
Seolah lenyap seiring perlahan waktu datang
Biar kan rasaku hanya berteman dengan khayalan
Karna kesempurnaan tak akan hanya menerima segala kelebihan
Melainkan, siap menerima semua buruknya
Kembali mengenang tulisan tulisan lapuk dan usang.
Teruntuk Angin dari Hujan, Selasa 28 April 2020.
YOU ARE READING
DIFFERENT WORLD [COMPLETE]
Poetry#8sendirian * * Seperti luka yang tersayat, namun tak pernah dapat dilihat Tentang filosofi rasa yang membutuhkan sedikit pereda Ini hanyalah sebuah antologi yang mendefinisikan rasa Ditulis oleh sang Hujan untuk tersampaikan kepada Angin Disamarkan...