Aku nikmati sajian alam ditemani musik yang mengema di telingga
Menghilangkan setiap kebisingan yang ada
Seolah semesta mengerti
Hembusan Angin membawaku pada dimensi lain
Satu persatu tetesan Hujan mengenai wajahku
Seolah dia paham jika aku ingin menangis menjerit lirih mengadu pada semesta jika aku sudah lelah dengan permainanya
Entah aku yang terlalu lemah
Atau semesta yang enggan mengalah
Aku hanya bisa menikmati dengan keseunyian yang menyelimuti
Tanpa kehangatan apalagi kasih dan sayang yang disajikan
Bahkan, Bintangpun seolah paham dengan dia yang enggan menunjukan kehadiranya
Dia hanya mampu bersembunyi dibalik hitam nya langit malam ini
Bulan? Lalu kemana ia?
Dia menatap ku iba tanpa cahaya
Seolah bulan paham jika kehadiranku hanya pelengkap kisah fana
Lalu harus bagaimana aku sekarang
Jika mencintaimu adalah bukan sebuah keharusan
Lantas kenapa hati ini selalu meyakinkan
Jika waktu akan bertindak membalikan hati yang awalnnya tidak mencintai
Aku ingin bilang jika semua ini ilusi
Tapi semuanya seolah menahanku untuk tidak pernah pergi
Tolong
Jika aku bilang mencintaimu
Itu memang benar adanya dan begitu faktanya
Tapi, jika kamu sama sekali tidak memiliki rasa yang sama
Jangan buat aku berteman dengan waktu yang selalu bilang jika kelak kamu akan mencintaiku lebih dari aku mencintaimu
Dari Hujan untu Angin,Kamis 2 Januari 2020.
YOU ARE READING
DIFFERENT WORLD [COMPLETE]
Poetry#8sendirian * * Seperti luka yang tersayat, namun tak pernah dapat dilihat Tentang filosofi rasa yang membutuhkan sedikit pereda Ini hanyalah sebuah antologi yang mendefinisikan rasa Ditulis oleh sang Hujan untuk tersampaikan kepada Angin Disamarkan...
![DIFFERENT WORLD [COMPLETE]](https://img.wattpad.com/cover/203768013-64-k528749.jpg)