41 | udah sakit, disosor bebek!

209K 22.4K 2.6K
                                    




41 | udah sakkkit, disosor bebek!



"MAKAN dulu!"

Sabrina memaksanya membuka mulut.

Zane menggeleng, kesal.

Dia bukan anak kecil yang perlu disuapi. Bahkan kalaupun tadi perempuan itu tidak datang, dia masih akan baik-baik saja. Bisa mengurus diri sendiri.

"Nggak enak sup krim buatan lo!" cibirnya, berusaha menyingkirkan tangan Sabrina yang sedang mengulurkan sendok ke depan mulutnya.

Sabrina melotot. "Sakit jangan banyak maunya, deh! Lagian ini tuh buatan pabrik! Bukan buatan gue! Gue nggak sebaik itu mau capek-capek masakin lo! Lagian siapa suruh ngerasain, sih? Ini sengaja gue kasih sup krim biar bisa langsung ditelen!"

Dan sekali lagi perempuan itu berhasil memaksa Zane membuka mulut.

Zane menelannya, meski jujur sup krim itu membuatnya mual.

Daripada makan, mending juga tidur! Nggak bakal mati kali, nggak makan sehari doang!

Saat sendok penuh berisi sup krim itu lagi-lagi didekatkan ke mulutnya, Zane benar-benar menolak. Kalau dipaksa lagi, dia bisa muntah.

"Pulang sana lho, Sab. Ngapain sih lo ke sini? Gangguin orang tidur aja!" gerutunya sambil menyingkirkan tangan Sabrina lagi.

Sabrina mendesah kesal, akhirnya menyerah dan meletakkan mangkuk supnya ke nakas, kemudian menyerahkan obat dan segelas air putih.

"Gue tuh delegasi dari kantor, disuruh Mbak Iis!" sahut perempuan itu nggak kalah sengak.

Zane mendengus.

Mana mungkin Iis menyuruhnya datang? Kalau mau, cewek itu pasti sudah datang sendiri, bukan malah menyuruh Sabrina yang jelas-jelas nggak akan becus ngurus orang. Yang ada malah membuat Zane kesal dan cepat tua.

"Kalo udah, tidur lagi, biar cepet sembuh," ujar Sabrina sok bijak, seraya mengangkat mangkuk kotor dari nakas.

Zane bersiap tidur lagi. "Udah lo pulang aja sono."

"Nggak mau. Mbak Iis bilang gue nggak boleh pulang sebelum lo sembuh."

Lalu dengan gayanya yang menyebalkan dan tidak mau diatur seperti biasa, Sabrina beranjak keluar dari kamarnya.


~


Saat Zane terbangun, dua jam setelah minum obat tadi, Sabrina sudah ketiduran di sofa. Sudah mandi karena tercium bau sabunnya. Dan kemeja serta rok spannya sudah berganti dengan salah satu kaos oblong kebesaran milik Zane.

Meminjam baju tanpa izin, memakai sabun orang sembarangan, cuma Sabrina yang bisa melakukan.

Zane mengabaikannya, berjalan keluar kamar, menuju dapur.

Dia lapar. Dan kalau sudah bisa merasakan lapar begini, berarti dirinya sudah kembali sehat.

Diambilnya sebuah apel di meja, yang kemungkinan dibawakan oleh Sabrina, karena dia tidak ingat punya persediaan buah.

Belum juga tandas apelnya, suara teriakan perempuan itu dari dalam kamarnya membuatnya terpaksa berlari menghampiri.

Memang ini anak nggak bisa ya, sehari saja tidak membuatnya kerepotan! Zane benar-benar tidak habis pikir.

Warning: Physical Distancing! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang