Akan ada malam dimana aku akan melupakanmu. Menghabiskan malam panjang dengan berusaha merobek seluruh kenangan. Hingga akhirnya aku lelah, menyerah, dan benar-benar lupa tentangmu.
Lalu, pada pagi yang datang setelahnya. Aku titipkan salam perpisahan, pada sepi yang tak akan ku sentuh kembali. Aku akan menunggu; bukan kamu. Tapi seseorang yang datang menjemputku.
Barangkali kamu tidak lain seperti pelangi yang ada setelah hujan reda. Selayaknya embun pagi yang bermunculan hanya untuk menguap pergi.
Tak perlu lagi banyak pertanyaan setelahnya. Karena, kita hanyalah manusia yang bertukar tatap tanpa pernah bisa menetap. Dan untuk pertanyaan yang tak sempat terucapkan, akan aku sisipkan beberapa kata 'maaf' disana. Dengan senyum, tangis dan isak yang siap menghiasinya.
Selebihnya, setelah semua perayaan selesai, aku tak bisa lagi mencintaimu. Begitupun kamu padaku. Kita akan lupa tentang jalan pulang. Lagipula, bukankah memang seharusnya?
Akan ku kemas semua rasa dan kusimpan di sudut kamar ingatan. Dengan banyak kenangan tentang percakapan dan pelukan yang hanya sekedar permainan. Maka pejamkan mata, simpanlah semua tanya dan segala kata.
Kita, akan saling melupa.
