Part 25 ^^

11K 386 4
                                    

Hola reader.. hadir lagi setelah mencurahkan pikiran untuk kuliah, dan buat cerpen untuk lomba cerpen di blog portal novel dan lain sebagainya.. maaf untuk lama updatenya dan mohon dukungan untuk cerpenku hahaha.. sekalian promosi meski ga' yakin akan menang yang penting ikut ngeramaikan aja oke deh ga' pake lama. Enjoy...

Vote..Comment ditunggu ^.^

***

Waktu terus berjalan,hubunganku dengan Dean masih tetap sama,terkadang masalah-masalah kecil muncul namun kemudian menghilang. Jadwal kebersamaan kami juga berlangsung dengan baik meski Dean sering kali merajuk saat kita tidak ada acara menginap. Hari ini aku berada di rumah Dean membantu assisten rumah tangganya hingga terdengar suara bel pintu dari pintu depan,aku setengah berlari menuju pintu dan saat aku membukanya,aku sedikit terkejut saat mengetahui ada sepasang suami istri yang sudah berumur tapi masih terlihat mempesona.

            " Silahkan masuk"

            " Apakah Dean ada di rumah?"

            " Mungkin sebentar lagi dia pulang untuk makan siang."

            " Kau ini siapa?"

            " Saya Lilianne Cherrys" mereka saling melihat kemudian tersenyum

            " Aku Marilyn dan dia August kami orang tua dari Dean"

Oh.. God aku tidak menyangka aku bertemu dengan orang tua Dean. 'Aku rasa mereka berbeda dengan orang tua James.' 'Tapi Bagaimana kalau mereka seperti orang tua James yang menyelidikimu mencaci makimu,dan membuatmu menderita dengan kekuasaannya.' Aku bisa gila karena pergolakan hati yang terjadi ini.

            " Aku pulang.." suara itu menggema di seantero ruangan dan aku sangat mengenal suara itu. Ya.. suara itu milik Dean.

Dia kaget saat melihat kedua orang tuanya tengah duduk di ruang tengah.

            " Mom.. dad kapan kalian sampai?"

            " Baru saja son,coba lihat kau terlihat lebih terurus sekarang." Dean hanya tersenyum,kemudian menarikku hingga berada disebelahnya.

            " Mom, dad perkenalkan dia kekasihku Lilianne"

            " Akhirnya kau punya kekasih setelah..." kata Marilyn terhenti saat August menyenggolnya perlahan.

            " Kau sama sepertiku son, pandai dalam memilih wanita."

            " Tidak Dad, kau harus mencoba masakannya terlebih dahulu sebelum mengatakan itu." Aku merona mendengar percakapan mereka.

            Saat ini kami sedang berada di meja makan,aku sangat cemas akan pendapat mereka tentang masakanku.

            " Aku akui aku salah son" Aku tercengang mendengarnya.

            " Salah?"

            " Yeah.. ternyata kau lebih pandai dariku,mommu hanya pandai dalam dunia bake."

            " Aku memang tidak pandai dalam memasak." Katanya sambil memanyunkan bibirnya pura-pura kesal.

            " Anda beruntung bisa bake,aku tidak pandai dalam hal itu." Kataku mencoba untuk menghiburnya.

            " Kalau begitu kapan-kapan kita harus saling mengajari."

Selanjutnya kami menikmati makanan kami diselingi canda dan ternyata aku salah August dan Marilyn tidak seperti kedua orang tua James mereka sangat ramah dan hangat. Mereka menginap malam ini, awalnya aku ingin kembali kerumah tapi Dean melarang. Aku merasa tidak enak karena aku berada satu kamar dengan Dean saat Marilyn dan August ada disini.

***

Dean Finland

            Hari ini aku sengaja pulang sedikit terlambat disbanding biasanya karena aku telah menyiapkan rencana untuk Lilianne. Aku sengaja mengundang kedua orang tuaku untuk mengunjungiku agar bisa bertemu dengan kekasihku yang cantik. Hanya ini satu-satunya cara untuk mempertemukan mereka,aku sangat yakin jika aku mengajak Lilianne kerumah orang tuaku dia akan panik dan menganggap ini terlalu cepat. Jika aku boleh jujur ini berjalan terlalu lambat,aku ingin sekali menikahinya sebelum dia direbut oleh laki-laki lain.

            Mom dan dad sudah menelponku tadi,mereka sudah sampai dirumah. Aku sudah mengatakan semuanya pada dad pada kunjunganku beberapa hari yang lalu. Bahwa aku telah menemukan orang yang ingin aku jadikan istri,mom dan dad sangat gembira bahkan mom sampai menangis saat mendengarnya. Aku telah memperingatkan mereka terlebih dahulu tentang masa lalu Lilianne yang tidak beruntung agar mereka lebih berhati-hati dalam berbicara dan agar mereka tidak tersinggung dengan sikap Lilianne. Karena jika salah satu mereka terluka dan memintaku untuk memilih aku tidak akan bisa memilih.

            Aku rasa aku harus pulang,aku tidak ingin terlalu lama disini dan membuat lilianne dan kedua orang tuaku menjadi canggung atau tidak nyaman. Saat aku membuka pintu aku disambut oleh kedua orang tuaku,mereka beracting seolah-olah tidak bertemu denganku lama sekali. Saat aku mengalihkan pandanganku aku melihatnya dengan ekspresi lega karena kedatanganku. Aku merasa senang karena aku telah mengenalnya dan rencana yang kubuat berhasil. Aku tahu mom dan dad juga menyukai pilihanku,kini tinggal menunggu saat yang tepat untuk menjadikannya milikku selamanya.

***

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now