the last memory

44.8K 1K 6
                                    

Lilianne Cherries hidup bersama dengan kedua orang tuanya dan seorang adiknya. Jonathan Cherries adalah seorang pemabuk,dan seorang pecandu narkoba,ibunya Samantha Cherries bahkan lebih parah dia seorang pejudi,pemabuk dan pecandu. Sebagian harinya Lilianne selalu di habiskan bersama sang adik Emma Cherries. Lilianne kecil selalu berusaha menjadi ibu,ayah dan kakak yang baik untuk adiknya Emma saat ibu dan ayahnya tidak dapat melakukannya. Setiap pagi ia harus memasak untuk seluruh keluarganya dan Emma kecil harus membantu sang kakak dengan membersihkan rumah,tidak jarang Lilianne dan Emma mendapat perlakuan kasar dari kedua orang tuanya. Hingga suatu hari di tengah kegiatannya memasak ada suara bel terdengar dari pintu depan,emma kecil berlari kearah pintu depan sangat antusias untuk membukanya. Keluarga Cherries jarang mendapat tamu kecuali teman-teman sang ibu yang menggedor-gedor pintu rumahnya untuk mengajak berjudi. Setelah di buka Emma kecil kaget sekaligus sedikit takut meliahat dua orang pria berbadan besar berdiri di depan pintu rumahnya. 

"Maaf cari siapa?"

"Mr & Mrs Cherries ada di dalam?"

 " Silahkan masuk,tunggu sebentar" Emma kecil sedikit berlari kearah sang kakak yang hampir selesai di dapur.

 "Lilianne,ada yang mencari mom& dad."

 Lilianne yang mendengar ada tamu yang mencari kedua orang tuanya langsung mematikan kompor. Lilianne tahu Emma sang adik takut memberi tahu kepada orang tua mereka,karena pada jam-jam segini orang tuanya sedang tidur dan mereka akan marah besar jika mereka diganggu atau di bangunkan. Lilianne mencoba berani,dia naik ke lantai atas ke kamar orang tuanya dan membangunkan mereka. Awalnya mereka sangat marah karena Lilianne mengganggu tidur mereka,setelah mereka sedikit tersadar mereka mendengar penjelasan Lilianne dan segera turun ke lantai bawah.

 "Begini,kami dari pemerintah kota London ingin mengambil hak asuh kedua anak Mr. & Mrs. Cherries ." kedua pasang mata Jonathan & Samantha saling menatap.

 "Kenapa?" tanya mereka berdua

"Kalian dianggap tidak menjadi orang tua yang layak untuk kedua anak kalian."

Setelah mengalami perdebatan yang keras Lilianne dan Emma di ajak ke panti asuhan milik pemerintah yang terletak di tengah kota London. Awalnya Lilianne yang saat itu berusia 10th dan Emma 9th mengira dia akan menjalani hidup yang lebih baik dari sebelumnya tapi kenyataan membawa Lilianne dan Emma menjadi lebih buruk di dalam panti asuhan dia dan adiknya mendapat perlakuan yang buruk hampir setiap hari ia dan sang adik mendapat cacian  bahkan tidak jarang mereka mendapat pukulan dan cambukan di tubuh mungil mereka. Puncaknya ketika Lilianne mengalami percobaan pemerkosaan yang di lakukan oleh salah satu pengurus panti,beruntungnya tindakkan itu dapat di cegah. Karena merasa tidak kuat dengan perlakuan mereka yang jauh lebih buruk dari perlakuan kedua orang tua mereka,mereka memilih kabur. Suatu hari Lilianne dan Emma sudah mengepak barang-barang mereka ke dalam sebuah tas besar,setelah melihat suasana aman Lilianne mengajak sang adik keluar melalui pintu belakang panti. Sebelah tangan Lilianne menggandeng adiknya dan sebelah tangan mengangkat tas besar yang berat untuk anak seusia mereka. Dengan langkah yang terburu-buru mereka meninggalkan panti asuhan,mereka berjalan selama berhari-hari, Lilianne merasa beruntung mempunyai suara yang indah ia mengamen di pinggir jalan untuk mendapatkan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk adiknya dan setiap malam mereka beristirahat di depan Gereja. Suatu pagi,Lilianne merasa ada seorang yang membangunkannya dia melihat seorang wanita yang seumuran dengan ibunya sedang berdiri di depannya.

 "Sedang apa adik-adik disini?" tanya wanita itu dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

---##---

                 Kini Lilianne sudah dewasa,ia sangat beruntung karena Cherry Avent menyelamatkan hidup mereka,merawat mereka dengan penuh kasih sayang dan menganggap Lilianne dan Emma sebagai anaknya sendiri. Cherry Avent adalah seorang janda yang kehidupannya sederhana yang mempunyai hati yang seperti kapas lembut dan putih. Lilianne dan Emma sangat sedih ketika Cherry harus meninggalkan kehidupan mereka untuk selama-lamanya karena penyakit kanker. Cherry telah mewariskan rumahnya dan beberapa perhiasan untuk Cherry dan Emma. Kehidupan seolah mempermainkan mereka di kala mereka telah menemukan seseorang yang mereka sayangi kemudian Tuhan merenggutnya kembali dari mereka. Semenjak meninggalnya Cherry Lilianne dan Emma mengubah nama belakangnya menjadi Lilianne Cherrys dan Emma Cherrys. Kini Lilianne harus berjuang demi menghidupi kehidupan adiknya yang masih bersekolah,Lilianne meninggalkan kuliahnya beruntung di tengah kebingungan hidupnya dia mendapat tawaran dari sebuah majalah dewasa untuk menjadi model di perusahaan mereka. Lilianne mempunyai rambut hitam sebahu sedikit ikal dan berponi,matanya yang memanjang seperti mata kucing dengan warna yang tidak dimiliki oleh setiap orang hijau lumut. Kulitnya putih bersih ,bibirnya penuh berwarna pink alami,mempunyai wajah berbentuk hati. Meski bertubuh mungil Lilianne mempunyai tubuh yang menggairahkan. Sedikit berbeda dengan sang adik Emma mempunyai rambut berwarna perunggu lurus dan lebih panjang di banding milik sang kakak,mempunyai mata yang berbentuk bulat dan berwarna sama seperti sang kakak, bibirnya juga mempunyai kemiripan dengan sang kakak kecuali berwarna sedikit gelap. Tubuhnya tinggi semampai,mempunyai payudara dan pantat yang sering memperoleh decak kagum.

--- ### ---

the Cherrys- book of lilianneOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz