part 21

16.1K 533 6
                                    

Hai... Maaf beribu maaf ya para reader berhubung  authornya lagi ada ujian jadi belum bisa update dan baru bisa sekarang. Sedih liat coment yang minta cepet padahal kondisi otak lagi ngebul-ngebulnya huuhuhuhu T.T *mewek di sudut kamar. Terima kasih buat reader yang udah setia nunggu dan tetep baca beribu kecup mesra dariku. Cerita ini mungkin akan di update seminggu sekali #kalau ga ada halang rintang yang menghadang .

Author ga akan bawel lama-lama

Enjoy

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokan harinya Dean bangun lebih awal dariku dan menyiapkan sandwich tuna dengan secangkir kopi dan seikat bunga lily.

            “ Ayo bangun sleeping beauty,aku harus segera berangkat” Aku duduk bersandar tiang tempat tidur.

            “ Kemarilah” dia duduk disebelahku dan masih sibuk dengan dasinya.

            “ Biar aku rapikan” wajah bingungnya segera berganti dengan senyuman

            “ selesai sekarang kau sudah tampan”  Aku menyeringai dan dia mengecup bibirku.

            “ Terima kasih,cantik.”

Aku mengantarnya hingga ke depan pintu dan melihat mobilnya melesat hingga tak terlihat. Aku hampir mati kebosanan disini jadi aku memutuskan jalan-jalan meski cukup menyusahkan menjelajah apartemen miliknya dengan tongkat yang dia berikan. Aku berhenti di ruangan kerjanya hanya untuk melihat koleksi buku yang dia miliki. Humm.. dia mempunyai banyak koleksi dan saat aku membuka sebuah buku ada selembar kertas yang terjatuh,saat aku melihatnya kertas itu berisi sketsa wajah seorang gadis kecil. Siapa gadis ini? Ada hubungan apa antara dia dan Dean? Tapi setelah kuamati wajah itu terlihat tidak asing. Ah.. tidak mungkin meski sketsa itu mirip wajahku saat kecil. Bagaimana bisa dia menggambar sketsa wajahku tapi kita belum pernah bertemu. Ponselku bergetar itu emma.

            “ Kau tidak apa-apa?”

            “ Aku baik-baik saja tapi kita ada masalah li”

“ Masalah apa?”

            “ Kau ingat mantan suami Cherry? Dia datang ke rumah dan mengusir kita dari rumah”

            “ Oh God aku benar-benar akan membunuhnya,setelah dia menyakiti Cherry dia ingin mengambil rumah yang diwariskan untuk kita” kataku tidak percaya

            “ Aku yang akan membunuhnya li,dia tidak hanya ingin mengambil rumah tetapi mobil juga”

            “ Jemput aku sekarang em”

            “ Apakah Dean ada?”

            “ Tidak,dia sedang berada di kantornya”

            “ Dan dia meninggalkan dirimu sendirian?” katanya tidak percaya

            “ Aku bersama beberapa pengurus rumah dan perawat”

            “ Aku akan segera kesana”

Aku kembali ke kamarku dan mengganti pakaianku. Dean telepon untuk kesekian kalinya dan aku masih tersenyum mendeengar suaranya. Aku tidak mengatakan masalah ini dengannya dan tidak mau mengganggu aktifitas kerjanya.

            “ Are you okay?”

            “ Very well but I miss you”

the Cherrys- book of lilianneKde žijí příběhy. Začni objevovat