part 5^^

17.3K 568 10
                                    

           Sebenarnya hari ini uda ga' mau apload tapi karena Lilianne dan  Dean uda kangen sama para reader dan membujuk-bujuk author yang lagi sibuk luar binasa hehe... jadi hanya bisa upload dikit. Harap readernya ga' demo xixixi...

Enjoy the story

                                                                 ***

            " Ada urusan apa kau kemari?" kepada seseorang yang tidak aku harapkan

            " Bolehkan aku masuk?"

            " Lebih baik kau pulang,aku akan pergi !" ucapku dengan nada naik satu oktaf.

            " Biar aku antarkan kalau begitu."

            " James, Demi Tuhan James kau pergi atau aku akan melakukan sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan."

            " Tapi Li..." dia menggenggam tanganku

            " Pergilah aku sama sekali tidak ingin melihat wajahmu itu." menyentakkan tangannya dan bergegas masuk ke mobil

            " Aku masih sayang sama kamu Lilianne." katanya saat aku sudah berada didalam mobilku.

Aku meninggalkannya dirumahku,dahulu aku akan melambung saat mendengar kata cinta darinya tapi tidak sekarang tidak setelah dia menyakiti hatiku.

            Saat umurku 15th aku mengenal James,dia laki-laki tampan,mapan dan baik hati pada mulanya. Dia berbeda dengan laki-laki lain yang langsung menjauh saat aku beri ancaman tapi James tetap mendekatiku. Berulang kali aku menjauhinya berulang kali dia mendekatiku,mungkin karena itu hatiku luluh dengannya.

            Singkat cerita kami pacaran selama hampir 2th,di tahun pertama kami lalui dengan baik dan kami hanya saling berciuman tanpa melakukan lebih jauh lagi. Dan saat tahun kedua kami melakukan hubungan sex,itu pertama kali untukku. Dan rasanya tidak seperti yang digembor-gemborkan orang yang kata mereka "surga dunia". Hanya rasa sakit yang aku terima,James seperti kesetanan dia memompa hanya untuk menyenangkan dirinya sendiri. Anggap saja aku ceroboh dan bodoh karena aku melakukan semua itu saat aku sedang masa subur dan tanpa pengaman sama sekali.

            Aku hamil saat umurku 17th,dan aku baru mengetahui kehamilanku saat James meninggalkanku demi wanita lain yang mempunyai implan. Sejak saat itu aku tidak percaya lagi dengan komitmen ditambah kondisi aku di besarkan dimana komitmen tidak berjalan dengan baik.

 Aku mengusap air mataku,sampai detik ini aku masih kehilangan bayi yang belum pernah aku lihat. Kenapa James harus datang lagi di hidupku? dan mengingatkanku dengan masa-masa terperihku. Jika saat itu tidak ada Emma dan Cherry aku akan menyusul anakku. Aku depresi. Emma dan Cherry dengan setia merawatku hingga aku kembali seperti saat ini meski tidak utuh lagi.

            Memejamkan mataku dan mulai menghitung mundur dari 30,mencoba menenangkan otak dan emosi yang ingin keluar. Aku sudah sampai di supermarket semenit yang lalu tapi memutuskan keluar sampai aku benar-benar tenang. Saat aku sudah lebih tenang aku keluar dari mobil yang telah kuparkirkan dan berjalan untuk mengambil trolly yang masih tersisa satu. Ketika aku ingin mengambilnya ada tangan lain yang mengambilnya dan saat aku mendongakkan wajahku emosiku kembali lagi. James sudah berada didepanku dengan membawa trolly satu-satunya. Terjadilah perebutan trolly hingga banyak orang yang berhenti untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat James menariknya ekstra kuat aku melepaskan tanganku hingga dia jatuh,aku mengambil trolly itu sebelum menimpa badan James. Setelah mendapatkan trolly aku masuk dan mulai mencari barang-barang yang ingin kubeli. Saat aku memasuki wilayah snack, laki-laki itu kembali dengan merangkul bahuku mengusap-usap dengan bentuk lingkaran. Aku merinding dibuatnya, merinding karena emosi telah sampai puncak ubun-ubunku,aku bukan seorang yang gila yang mengeluarkan emosiku di tempat umum seperti ini jadi kutepis tangannya dari bahuku. Lepas dari bahuku dia merangkul pinggangku dan mendekatkan tubuh kami berdua dengan membawa trolly. Di sudut aku melihat Dean memandang kami,wajahnya terlihat masih sangat tampan meski memakai jeans dan t-shirtnya. Mataku tidak bisa berhenti menatapnya dan aku telah melupakan kalau saat ini di sebelahku ada James.

            " Kau kenal dia?" tanya James tepat di telingaku dengan suara yang dibuat-buat

            " Bukan urusanmu." aku memandang kearahnya dengan memberikan tatapan tajamku.

Saat aku kembalikan pandanganku Dean telah lenyap.

***

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now