part 19

17.5K 600 8
                                    

hua.. miss para reader kira-kira authornya dikangenin ga' ya? humm.. setelah libur lebaran authornya sibuk menjalani dunia nyata sehingga baru bisa come back sekarang..  thanks buat all reader yang mau sabar menunggu dan buat reader baru welcome hihi.. Oh ya.. minal aidzin walfaidn mohon maaf lahir batin,lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali bukan

Oke ... gag pake lama dan bawel

Enjoy

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku terbangun dengan suara dehaman seorang perempuan dan merasa terlalu hangat karena Dean melilitku seperti ular. Emma disana duduk dengan membawa sekeranjang buah dan stock senyum yang tidak pernah habis. Aku menggeliat masih berusaha keluar dari lilitan tubuhnya dan juga untuk tidak membuatnya terbangun atau yang lebih buruk membuatnya terjatuh.

            " Emm,bantu aku" kataku pelan

Dia menaruh keranjang buah ke nakas sebelah tempat tidur dan membantuku,dia sedikit mengangkat kaki milik Dean dan membiarkan kakiku menggeser untuk mencari kebebasan kemudian entah sengaja atau tidak dia melepaskan kaki Dean  hingga sedikit terkena tiang tempat tidur.

            "Augh.." Dean berteriak kesakitan kemudian membuka matanya. Aku memelototi adikku yang terkadang bersikap sangat menyebalkan ini.

            " Emm.. kamu disini?" tanyanya dengan mengusap kakinya

            " Yah.. cukup lama untuk melihat bagaimana Mr. Finland mengganggu istirahat seorang pasien" jawabnya sarkastik yang langsung mendapatkan cubitan dariku.

            " Aku tidak keberatan jika pasien itu menginginkan aku mengganggunya"

            " Sist.. hari ini aku benar-benar tidak bisa menemanimu,bossku itu memintaku untuk tetap berangkat kerja apapun yang terjadi."

            " Dasar si Trygvassen itu benar-benar memanfaatkan kesempatan"

            " Kau mengenalnya?" tanya aku dan Emm secara bersamaan

            " Beberapa kali aku menggunakan jasanya"

            " Emm.. bisakah sebelum kau pergi bantu aku untuk ke toilet"

            " Biarkan emma pergi sayang biarkan aku menolong kekasihku yang cantik ini"

            " Wait... Lil kenapa mr. ini memanggilmu sayang dan kekasih? oh god..jangan bilang" Aku hanya memberikan senyumanku pada adikku.

            " Oh.. tidak kalian menyembunyikan kabar ini dariku?" katanya dengan memasang wajah sebalnya yang terlihat menggemaskan

            " Tenang saja Mrs. Emm Cherrys kaulah yang pertama tahu" kata Dean

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now