Part 14^^

18.7K 588 14
                                    

    Hai readers tercinta makasih atas semangatnya ya hehe... dan maaf bru update oz authornya lagi bener" kejatuhan kerjaan n tugas banyak dari big boss dan para dosen mohon pengertiannya. Sebelum lanjut ada pemberitahuan hehehe.. hari ini ada cerita baru yang bakal di upload tentang apa? hehehe ditunggu aja oke lanjuuuu...tttts?

Vote .. commentnya ditunggu oke  Enjoy

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

       Esok paginya aku bangun terlebih dahulu dibanding Emma,mencuci wajah dan menyikat gigi kemudian menyiapkan sarapan. Ketika aku sedang menyiapkan sarapan sambil bernyanyi dan menari kecil diiringi lagu "Dark House" dari Katty Perry   . Emma turun dan mengusap matanya.

            " Pagi yang indah,sist"

            " Yeah,pagi yang indah"

Ya Tuhan aku tahu aku bertindak seperti remaja yang sedang kasmaran tubuh dan bibirku seolah tidak berhenti bernyanyi,menari dan tersenyum. Efek seorang Dean Finland teramat dahsyat hingga terbawa ke dalam mimpi dan membuat pagi ini lebih ceria. Setelah selesai memasak terdengar suara ketukan dari pintu depan. Aku berjalan dengan langkah ringan di depan pintu,terdengar decakan mengejek dari Emma yang sedang makan di mejanya. Ge sudah berada didepan pintu dengan kemeja biru navynya dan celana hitamnya,seandainya aku tidak jatuh cinta pada Dean Finland aku pasti akan mengejarnya seperti orang gila

            " Hai Li,Apakah aku mengganggu pagimu"

            " Hai,kau tidak mengganggunya kau melengkapinya. Ayo masuk kami sedang sarapan tadi."

Ge mengikutiku dari belakang Emma menghentikan makannya dan melihat kearah Ge.

            " Hai Ge pagi yang indah" Suara Emma terdengar sedikit berbeda dan senyumnya terlihat sedikit dipaksakan

            " Hai Emm"

Belum sempat aku duduk di kursi meja makan bel berbunyi lagi,pagi ini benar-benar sibuk.

            " Biar aku saja yang buka,kalian makan saja"

Emma berdiri dari kursinya dan membersihkan bibirnya dengan tisue yang tersedia. Setelah beberapa saat kepergian Emma terdengar suara makian dari pintu depan. Ya, Tuhan siapa yang berani membuat Emma marah pada pagi hari seperti ini. Semoga saja bukan James yang datang dan mengusik pagi cerahku. Aku dan Ge segera berlari menuju pintu depan untuk melihat apa yang terjadi.

            Sesampainya didepan pintu aku terperangah ada seorang laki-laki asing yang tingginya  sama dengan Ge dengan rambut brunette dan mata amber yang hangat tapi wajahnya terlihat sangat maskulin dan garang tubuhnya tegap dan sexy yang dibalut dengan setelan jas mahal  sedang memeluk Emm. Tunggu dulu Emma tidak pernah bicara kalau dia mempunyai seorang pacar,dia hanya pernah bilang sedang jatuh cinta pada seseorang jangan bilang dia orangnya. Ge berdeham dibelakangku,aku emma dan laki-laki itu kembali tersadar.

            " Maaf " kata laki-laki itu melepas pelukannya tapi tidak melepaskan genggaman tangannya

            " Kau tidak memperkenalkan laki-laki ini pada kami Emm" aku meniru logat bicaranya saat aku memperkenalkan Dean dulu.

            " Dia Tn. Trygvassen atasanku dikantor,umm.. maksudku pemilik perusahaan tempat aku bekerja."

            " Lilianne Cherrys"

            " Dylan Trygvassen,sekarang saya tahu darimana kecantikan Emma berasal."

            " Ahh.. Tn Trygvassen terlalu memuji"

            " Dylan please, sebenarnya saya kemari untuk menjemput Emma"

            " Aku bisa berangkat sendiri" kata Emma dengan kasar dan dengusan sebal. Aku menyentuh bahunya dan menggeleng meskipun aku ingat nada itu juga sering kugunakan saat Dean ingin mengantarku pulang. Mengingat nama Dean saja sudah membuatku tersenyum

            " Silahkan Dylan"

            " Sist.." Memberikan aku pelototan dengan mata bulatnya,aku hanya tersenyum mengejek.

Hehe.. puas rasanya menggoda adikku dengan cara yang sama saat dia menggodaku. Emma kemudian cemberut dan masuk kedalam mobil mewah milik laki-laki bernama Dylan itu. Ge terlihat sedih dia mengatakan akan pindah agensi milik Dean karena dia merasa tidak cocok jika bekerja lagi dengan Albert. Ge juga mengajakku pindah tapi aku tidak bisa pindah begitu saja,Albert sudah begitu baik padaku dan Ge juga. Aku pergi ke agensi model milik Albert dengan Ge dan kemudian berpisah. Aku hanya duduk di sofa dekat studio pemotretan menunggu kedatangan Albert dan melihat salah seorang model baru sedang berpose. Aku kaget saat terdengar gebrakan meja dari arah kantor Albert.

            Kemudian Ge datang dengan senyum kecutnya dan pergi,kemudian disusul Albert dibelakangnya.

            " Kenapa kamu kemari?" tanya Albert dengan kemarahan yang masih sangat kental.

            " Albert,bukannya kamu yang menyuruhku kesini?"

            "Tunggu sebentar,aku akan bersiap"

Perasaanku benar-benar tidak enak,seperti sesuatu yang buruk akan terjadi padaku,semoga saja perasaanku kali ini salah.

            Sekarang aku sedang berada di dalam mobil Albert,tentu saja bersama Albert yang sedang menatap tajam ke depan dan tangannya menggenggam erat dikemudinya. Aku tidak tahu dia akan membawaku kemana saat dia sedang keadaan marah seperti ini. Ingin aku memecahkan keheningan tapi kuputuskan tidak karena tampang mengerikan yang ada disebelahku. Mobil masih melaju cukup kencang hingga berhenti disebuah perkebunan tua.

            " Kenapa kita disini Al?"

            " Kita akan pemotretan disini" katanya dengan nada dingin

            " Kenapa mendadak?"

            " Ini tidak mendadak hanya aku lupa memberitahumu"

            "  Pergilah ke kamar itu,para kru sudah siap disana"

Aku meletakan tasku di sofa dan melangkahkan kaki di kamar yang ditunjukan Albert. Aku memang melihat berbagai peralatan photo dan ada sebuah lingery cantik transparan berwarna kulit. Ketika aku hendak keluar,sebuah tangan membekapku dan semua berubah menjadi gelap.

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now