Chapter 4 - Kehidupan Hazla dan Hanzel pt.3

5 2 0
                                    

"Hey! Mau makan siang bersama?" Ajak Hazla ke Ara si murid baru

Ara mengangguk lalu mengikuti kedua bersaudara itu

"Hey Ara! Kamu katanya asli kota ini ya? Bisakah kamu menunjukkan kota ini pada kami? Kami baru pindah ke kota ini dan belum beradaptasi dengan baik"

Ara mengangguk "Baiklah, aku akan menunjukkannya tapi... jangan berharap terlalu banyak kalau tersesat aku juga baru pindah kesini setelah sekian lama diluar kota" Hazla memberikan kedua jempolnya yang mengisyaratkan Ara kalau dia tidak keberatan

Dan disamping itu Hanzel belum mengatakan satu patah katapun pada mereka berdua, dari istirahat sampai selesai dia tetap diam tak mengatakan apapun

Ditengah jalan menuju kelas mereka bertiga bertemu dengan White

"Selamat siang!" White tersenyum lalu membalas ucapa kedua orang tersebut "Apa kamu murid baru?" Tanyanya dan Ara mengangguk mengiyakan "Iya"

"Saya Ravara White panggil saja Pak White, saya yang akan menjadi guru sejarah di kelas"

"Ravara? Kalian..." Hazla tertawa "Dia ayah tiri kami berdua jadi jangan kaget kalau namanya sama tapi wajah kami tidak mirip sama sekali" Ara mengangguk lalu tersenyum "Aku benar-benar terkejut tadi"

"Sudah waktunya kalian masuk kedalam kelas, saya permisi dulu, Hanzel! Lain kali sapa gurumu dengan baik!" Hanzel hanya menggumam saja lalu White berjalan menjauhi mereka bertiga

"Baiklah! Ada rencana untuk pulang sekolah?" Tanya Hazla pada laki-laki itu "Tidak ada" ucapnya "Aku benar-benar menganggur, bagaimana kalau setiap pulang sekolah kita jalan-jalan keliling kota?" Lanjutnya dengan usulan dan disetujui oleh Hazla dengan mudahnya

"Baiklah! Hanzel! Kamu harus ikut!" Hanzel berdecak malas "Untuk apa?"

"Untuk apa? Kalau saudarimu yang tercinta ini ada masalah kan ada kamu"

"Bukannya ada dia?" Ucapnya sambil menunjuk Ara

"Kamu harus ikut! Tidak ada penolakan! Kalau kamu kabur maka akan aku seret kamu secara paksa!" Hanzel melangkahkan kakinya dengan perasaan sedikit kesal "Menyusahkan! Aku akan ikut jadi jangan seret aku, dasar gila!" Hazla tersenyum senang lalu menepukkan kedua tangannya

"Bagus! Dengan begitu kita bertiga akan semakin dekat! Aku akan bosan kalau yang dilihat cuma kamu saja Hanzel"

"Terserah" Ara tertawa kecil melihat interaksi lucu kedua bersaudara ini

Mereka bersaudara tapi memiliki sifat yang bertentangan, benar-benar lucu

White melihat kegiatan mereka dari jendela kelas yang menghadap ke lorong

Pria itu mengeluarkan sesuatu lalu dia terbang memasuki tas milik Ara, White segera beranjak meninggalkan tempatnya

Dua minggu kemudian...

Hanzel, Hazla dan Ara sudah berteman selama dua minggu semenjak Ara datang ke sekolah mereka

Dan selama dua minggu mereka bertiga berkeliling kota, menjelajahi jalanan kota, terkadang mereka bisa tersesat karena Ara juga tidak terlalu hafal dengan jalanan kota dan kedua bersaudara ini adalah pendatang baru

Hari ini mereka berencana mampir ke minimarket dulu sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke taman bermain

"Kalian berdua mau beli apa? Akan aku belikan" Tanyanya kepada kedua temannya itu, wanita berambut ungu panjang itu menggeleng "Tidak usah! Kita beli pakai uang sendiri"

"Baiklah" ketika mereka mau memasuki minimarket tiba-tiba Hanzel berhenti di depan pintu, Hazla yang melihatnya langsung memasang wajah bingung "Ada apa?" Hanzel menggeleng "Aku akan menunggu didepan"

[END] The Family Truth 3 : Dark OrganizationWhere stories live. Discover now