PART 5 - You and Me in The Moonlight

8.1K 1.1K 228
                                    


You and me in this cool night

The half-moon is smiling

(Twice – Dance To Night Away)

-


-

-

Sepanjang perjalanan, Ayas berdecak seraya merutuki dirinya sendiri. Kenapa baru terpikir olehnya sekarang kalau seharusnya Ayas menyarankan Ines untuk menyimpan kunci mobilnya di loker kemudian Ines menghubungi Ega untuk mengambilnya sendiri ke kantor mereka. Bukan malah Ayas yang harus menempuh perjalanan jauh untuk mengantarkan mobil Ines kepada Ega, sekarang bagaimana coba? Ayas pulang ke rumahnya naik gojek? Wah! Apakah ini semua akibat rasa dedikasi dan loyalitasnya yang tinggi terhadap Ines yang sudah menjadi sahabatnya sejak mereka SMP? Ya Tuhan. Benar-benar.

Menepikan mobil Ines, Ayas keluar dan berjalan lalu mendapati Ega sedang nongkrong di luar toko bunga milik Ibunya seraya memotret beberapa bunga yang berada di sana. Ck. Si Ega ini seperti ayahnya saja, hobi memotret bunga.

Berjalan dengan cepat, Ayas menghampiri Ega. Ia menyimpan kunci mobil Ines di atas meja lalu berkata, "Ini kunci mobil Ines."

Setelah itu Ayas berbalik dan berjalan dengan cepat namun rupanya Ega juga cukup cepat. Pria itu berjalan mendahuluinya, membuat Ayas menatapnya, dan lihat... Ega menatap Ayas dengan tatapannya yang menyebalkan. Hih.

"Gitu doang Yas?" tanyanya.

"Emang mau gimana? Kan cuman kasihin kunci mobil doang!"

"Ya, iya sih. Tadi Ines juga udah bilang."

"Ya makanya."

"Terus kamu pulangnya gimana? Kakak anterin ya?" tawarnya.

"Nggak deh. Nggak usah, aku bisa pulang sendiri," tolak Ayas. Tidak halus sama sekali. Ini tolakan kasar. Tolakan penegas batas antara mereka.

Ayas berjalan dengan cepat. Nyaris berlari seraya menggerutu, sebal karena sebenarnya Ega adalah orang yang paling ingin ia hindari di dunia ini. Hih. Bagaimana tidak. Pria itu menyebalkan sekaliiii. Asal tahu saja, yang membuat Ayas tahu kalau Ghofar sudah punya pacar di Korea adalah Ega. Apa coba, pria itu tiba-tiba mengirimkan postingan Ghofar lewat DM instagramnya. Padahal Ayas tidak mengikuti instagram Ghofar, sengaja... kan Ayas tidak mau kepo. Eh, malah Ega yang mengirimnya. Dasar pria menyebalkan! Untung saja Ega adalah kakaknya Ines. kalau bukan... Ayas jamin pria itu sudah mati di tangannya!

Omong-omong... Ines sudah bertemu dengan Gandhi belum ya?


****


Ines tak menyangka kalau yang namanya kecanggungan tidak dalam kamus pertemuan mereka. Serius, sejak masuk ke dalam mobil Gandhi sampai mereka berbincang-bincang seraya menunggu makanan mereka tiba, keduanya asik mengobrol dan bercanda tanpa jeda. Obrolan mereka cocok, selera humor mereka apalagi. Tahu tidak sih... rasanya seperti... hmm, bagaimana ya... Ines tidak mau GR sih, tapi memang rasanya seperti mereka berdua ini memang cocok bersama gitu loh. Kalau baju, mungkin seperti... baju itu memang diciptakan untuk dipakai oleh Ines? Tuh kan, yang begini bukannya GR ya namanya?

"Tahu nggak Nes, Gina kan pernah tinggal di Banjarmasin ya dua bulanan gitu, terus aku tanya. Mau sekolah di Banjarmasin apa di Bandung, kamu tahu nggak dia jawab apa?"

Pernikahan ImpianWhere stories live. Discover now