PART 4 - Keep It Cool

8.8K 1.1K 226
                                    

Keep it cool so it won't get awkward

Act cool cool

No need to get nervous

Stay focused and concentrate

(Twice – Heart Shaker)


-

-


Hai.

Ghandi menatap pesan yang sudah diketiknya. Kalau dia menyapa Ines dengan kata 'Hai' saja, jawaban Ines pasti 'Hai juga.' atau... 'Halo' atau kata sapaan serupa lain yang tentu saja akan menimbulkan basa basi busuk yang—sumpah, tidak menyenangkan sama sekali. Bayangkan saja, kalau perempuan dan laki-laki berkenalan hanya saling menyapa hai, halo, lalu bertanya dimana ia tinggal, apa pekerjaannya dan sang wanita menjawab seraya bertanya 'Kalau kamu?' percakapan itu akan berakhir seperti wawancara pekerjaan dan akan ditutup dengan kalimat 'Oh, gitu.' Yang tentu saja balasannya adalah 'Iya, gitu.' Hooo. Mending kalau balasannya pake kata 'gitu', kalau tidak? Mati saja Ghandi. Harus mencari-cari pembahasan lain supaya pesannya terus terbalas oleh Ines.

Omong-omong, kenapa Ghandi percaya diri sekali kalau Ines akan membalas pesannya? Hey! Siapa tahu dia berpikir bahwa Ghandi orang aneh atau mungkin semacam stalker yang mencari-cari namanya dan—ah, pikiran begitu memang harus ia buang jauh-jauh dari pikirannya. Lagipula Ghandi memang sudah bertekad menemukan Ines kok. Kalaupun Ines tidak suka, ya sudah. Yang penting Ghandi sudah melakukan apa yang ia inginkan.

Pada akhirnya, Ghandi mengirimkan pesan sedikit lebih panjang pada Ines.

Hai, masih inget aku nggak? Ini sama Mas mas yg ditanya waktu lagi ngelahap sate kambing hari sabtu kemarin.


****


Setelah pertengkaran kecilnya dengan Ega selesai, Ines membaca pesan Ghandi dengan matanya yang berbinar. Hooo, bukan ingat lagi. Dibandingkan semua ilmu yang dia pelajari selama sekolah, sepertinya Ines lebih mengingat Ghandi deh, karena saking ingatnya... Ines juga ingat betapa menyenangkannya mengobrol bersama Ghandi dan tentu saja, usahanya satu minggu ini merupakan usaha untuk mewujudkan keinginannya supaya ia bisa mengulang kembali momennya minggu kemarin. Siapa sangka Ghandi juga mencarinya. Ha, Tuhan memang baik. Ines selalu diberi kemudahan. Ya, inilah. Kenapa Ines harus banyak berdo'a dan tak boleh melupakan Tuhannya, supaya kalau Ines mempunyai keinginan... Tuhan akan memberikannya untuknya.

Ines mengetikkan beberapa kata untuk membalas pesan Ghandi tapi langsung ia hapus lagi karena Ines merasa tidak percaya diri. Aduh. Padahal saat seperti ini yang diperlukan adalah kepercayaan diri. Kuatlah Ines, kuatlah!!

"Ekhm. Aturan pertama, percaya diri," gumam Ines.

Tapi masalahnya, bagaimana Ines mau percaya diri kalau insiden kecil soal like postingan lama Ghandi saja sulit untuk dia lupakan? Yah, malu kali! Sudah di like, eh dibatalkan, lalu malah di follow¸ dan setelah itu baru dibaca DM nya. Oh Tuhan, kenapa urutannya berantakan sekali? Kenapa malah tidak sistematis?

"Oke, aturan kedua, belajarlah untuk nggak tahu malu," gumamnya lagi.

Ines mengangguk mantap. Ia menatap ponselnya kemudian mengetik pesan balasan untuk Ghandi.

Eh. Hai! Ketemu di sini ternyata ya kita!


****

Pernikahan ImpianWhere stories live. Discover now